BLORA, Kamis (02/10) suaraindonesia-news.com – Proyek pembangunan jalan Keser–Nglangitan di Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, menjadi sorotan setelah muncul retakan di beberapa titik. Menanggapi hal tersebut, Komisi C DPRD Blora bersama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Nidzamudin Al Hudaa, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek pada Rabu (01/10/2025).
Hasil sidak menunjukkan bahwa retakan yang terlihat bukanlah kerusakan, melainkan bagian dari desain teknis pembangunan jalan.
Menurut Nidzamudin Al Hudaa, retakan tersebut terjadi karena konstruksi jalan memang harus dipotong per segmen.
“Desainnya memang dipotong setiap 5,5 meter agar jalan lebih lentur dan tidak mudah rusak. Jadi, retakan yang muncul merupakan bagian dari proses konstruksi yang sudah terencana,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi kepedulian masyarakat yang turut mengawasi jalannya pembangunan.
“Alhamdulillah masyarakat ikut mengawasi. Ini positif, namun kami sampaikan bahwa secara teknis tidak ada masalah,” ujarnya.
Ketua Komisi C DPRD Blora, M. Mukhlisin, yang hadir dalam sidak tersebut menegaskan kondisi jalan dalam keadaan aman.
“Benar, jalan ini memang harus dipotong per segmen. Hanya saja ada sedikit keterlambatan proses pemotongan sehingga terlihat retak lebih dulu. Itu wajar dan posisi retakan sesuai titik pemotongan,” ungkapnya.
Mukhlisin juga mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam pengawasan proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Blora.
“Kami bersyukur masyarakat peduli. Dengan pengawasan bersama, kualitas pembangunan bisa lebih terjaga. Untuk jalan Keser–Nglangitan ini, kami pastikan tidak ada masalah,” tandasnya.
Pemerintah daerah berharap dengan adanya klarifikasi ini, masyarakat tetap tenang dan mendukung percepatan pembangunan infrastruktur jalan yang menjadi salah satu penunjang utama mobilitas dan perekonomian di Kabupaten Blora.
