PASURUAN, Minghu (28/6/2020) suaraindonesia-news.com – Dugaan pemotongan dana PKH di Desa Petung, Kecamatan Pasrepan, Pasuruan mulai menemukan titik terang. Di lapangan, dana PKH atas nama NH yang sebelumnya diduga disunat, telah dikembalikan kepada yang berhak.
Pengembalian dana tersebut terjadi setelah pihak Korkab (kordinator pendamping PKH kabupaten) turun ke lapangan.
Dalam pemberitaan sebelumnya, NH yang dalam struk mendapat dana sebesar 700 ribu hanya mendapat dana 200 ribu. Menurut Korkab, itu hanya miskomunikasi akibat kesalahan administrasi. Kesalahan administrasi tersebut diakibatkan oleh print out pada struk yang kurang jelas.
Kamis (25/06/20), Korkab mengadakan pertemuan dengan NH di rumah kepala Desa Mursidi untuk meluruskan kesalah pahaman antara pihak NH dan SDM PKH. Terkait hal itu, Mursidi berusaha menjadi mediator antara KPM dan SDM PKH.
“Iya kami hanya meluruskan kesalahpahaman ini daripada ramai di luar. Kami panggil cepat yang bersangkutan dan Alkhamdulillah ini semua hanya kesalahpahaman,” jelasnya kepada wartawan melalui sambungan WA.
Adapun mengenai pengumpulan ATM milik para KPM, dilakukan atas kesepakatan KPM dengan ketua kelompok sesaat sebelum pencairan dana PKH. Setelah pengambilan dana secara kolektif, kartu ATM langsung dikembalikan. Hal ini terpaksa dilakukan oleh ketua kelompok, karena sering terjadi kasus pemblokiran kartu ATM akibat para PKM lupa pin ATMnya.
Mengenai adanya dugaan intimidasi terhadap KPM, juga dijelaskan Mursidi hanya miskomunikasi.
“Bukan intimidasi, hanya himbauan namun dipahami berlebihan oleh warga,” tegasnya.
Reporter : Rhm
Editor : Amin
Publisher : Ela
