KIP Ditahan Pihak Sekolah, Sejumlah Wali Murid Mengeluh

oleh -641 views
Sejumlah wali murid saat berkumpul di rumah ketua RT Cigondang.

PANDEGLANG, Minggu (24/1/2021) suaraindonesia-news.com – Sejumlah wali murid tampak kesal, ketika awak media menyambangi salah satu rumah warga di Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang yang terlihat dari sorot mata serta raut wajah yang kurang bersahabat saat mereka satu persatu menumpahkan kekesalan nya dengan menceritakan masalah yang mereka pendam selama ini perihal Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Sekolah anak nya.

Diketahui, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang di gulirkan oleh pemerintah adalah Program prioritas bantuan bagi siswa miskin /rentan miskin yang di peruntukan bagi siswa yang memenuhi syarat pengajuan dari SD hingga Mahasiswa sebagai sarana pendukung siswa dalam proses belajar.

“Sudah 2 th, kartu itu di pegang oleh ibu kepala SMP IKPI Labuan. Pernah saya di panggil oleh nya dan saya di kasih uang kata nya uang KIP, tapi saya disuruh jangan bilang kesiapa siapa,” ujar Nuraeni selaku wali murid.

Hal senada di sampaikan oleh Kinah dan Sumiati, bahwa ia sudah lama tidak menerima uang KIP, pernah satu kali ia di panggil kepala Sekolah tapi sampai sekarang kata dia tidak pernah dapat lagi.

“Saya mau ngecek gimana, itu ATM sama Buku Tabungan nya sampai saat ini saya ga pegang. Yang saya tau kalau ada tetangga yang anak nya lain sekolahan itu pada cair KIP. Tapi ketika saya tanyakan ke Sekolah dan saya mau ambil ATM nya jawaban nya selalu berbelit belit bikin pusing kepala saya,”
Ujarnya.

“Saya sampai nyari kerompongan/barang bekas pak untuk menghidupi cucu saya yang sekolah di sana sangking kepingin nya anak saya sekolah dan menjadi pintar,” ujar Kinah yang menghidupi cucu dan anak nya sehari hari mencari nafkah dengan memungut barang bekas di usia nya yang senja terlihat butiran bening mengalir di kelopak mata nya saat menceritan kisah nya.

Dikonfirmasi Sopiatun Khasanah, Kepala Sekolah IKPI Labuan mengatakan alasan kenapa ATM dan Buku Tabungan tak di bagikan, menurut nya karena para orang tua siswa tidak pernah konfirmasi lagi setelah ada nya pencairan.

“Biasa nya mereka lupa dan banyak yang ga memberikan informasi ke Sekolah setelah pengambilan uang di Bank,” katanya.

“Adat ketimuran lah pak pingin saya, kalau sama orang Bank di pinta uang mereka diam saja, tapi kalo sama pihak kami yang mengajukan dari awal wajar kalau ada perhatian nya,” ujar nya seolah kesal dengan para wali murid yang mendapatkan KIP.

Dengan dasar demikian, rencana nya sejumlah wali murid hari Senin akan mengadakan Audensi menuntut hak mereka yang lama di jegal oleh pihak sekolah.

Reporter : Yona S
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful

Tinggalkan Balasan