Suara Indonesia-News.Com, Kota Batu – Sejak selesai pembangunan sekira tahun 2013 akhir lalu sampai hari ini ruang kelas baru itu tidak pernah dipakai, ” ungkap penjaga sekolah SDN Beji dua ( 2 ) Imam Sofii, dikantornya. Minggu (12/04/2015).
Menurutnya, kalau hujan, ruang kelas itu penuh dengan air, kebocoran ada dimana mana, bisa di bilang situasi tersebut merupakan banjir parah sepanjang saya disini dua belas tahun
Tidak hanya ruang kelas yang kebanjiran, kata dia, para siswa tidak diijinkan naik keruang kelas baru ini karena dikhawatirkan ambruk, kasat mata jelas terlihat kalau eternit melengkung
Selain atap yang khawatir ambruk, siswa juga dilarang naik karena pagar tembok dikawatirkan roboh dan meluncur turun ke bawah. Pasalnya, kata dia, pagar tembok tersebut tidak diberikan besi, beberapa waktu lalu terkena angin saja pagar tembok itu sudah retak, ” tandasnya.
Bisa dilihat dari luar kelas, imbuh dia, kalau genteng melengkung tidak beraturan, melihat kondisi demikian menambah keyakinan para pendidik disini bahwa ruangan baru tersebut terancam ambruk.
Imam menambahkan, setahu saya, yang pernah saya baca di papan pengerjaan, kalau tidak salah, biaya untuk satu ruangan kelas baru itu mencapai 180 juta dan itu ada dua kelas yang sampai sekarang mangkrak tidak berani menggunakan, ” pungkasnya. (Kurniawan).