ABDYA, Senin (3/2/2020 ) suaraindonesia-news.com – Ketua DPRK Aceh Barat Daya (Abdya), Nurdianto bersama Ketua komisi A Sardiman dan ketua komisi D Ikhsan beserta kadis kesehatan Safliati, SST, mengunjungi rumah warga yang diduga menderita tumor bernama Susan (11) warga Dusun Padang Panjang Kuta Meurandeh Gampong Alue Dama, Kecamatan Setia, Abdya pada hari Senin (3/2/2020).
Kunjungan Ketua DPRK Abdya Nurdianto, untuk mendengarkan keluhan keluarga pasangan Said Syahril /Aja Wirda, sekaligus mendengar kronologis curhatan dan menghibur serta mendo’akan Susan yang sedang terbaring di tempat tidurnya agar cepat sembuh.
“Penyakit itu datangnya dari yang kuasa, cobaan hidup ini berbagai macam yang kita hadapi, bersabar, berdo’a serta berusaha dan berkeyakinan bahwa setiap penyakit itu pasti ada obatnya. Kuncinya jangan pasrah dengan keadaan, mari bangkit untuk melanjutkan kehidupan, terus semangat dalam berobat,” ungkap Nurdianto.
Selanjutnya kata ketua DPRK Nurdianto, didampingi ketua komisi dan kadis kesehatan Safliati, bahwa sesuai prosedur kadis kesehatan tetap mendukung dirujuk ke banda Aceh, Susan sudah pernah ditangani dan dirujuk kebanda Aceh, berhubung pada saat itu tahun baru yang bersangkutan tidak sabar dan kembali pulang, dikala pemeriksaan tanggal 24 Januari 2020 yang bersangkutan sudah ditempat.
“Dan sekarang bersama sama kita pemerintah untuk merujuk kembali, sama-sama kita pantau dan sama -sama kita bantu dan diharapkan juga dukungan dari masyarakat,” tutur Nurdianto.
Sambil berbaring, Susan yang mengalami penyakit tumor disiku tangan kiri, didampingi ibundanya Aja Wirda, mengucapkan terimakasih dan merasa senang atas kunjungan anggota DPRK bersama kadis kesehatan di kediamannya.
“Terimakasih atas kunjungan bapak dan ibu, sungguh hari ini tidak kami duga kediaman kami dikunjungi oleh DPRK, ini merupakan kehormatan dan kebangaan bagi kami. Selama ini anak kami telah di bawa ke rumah sakit namun pihak rumah sakit merujuk anak kami ke RSZA di banda Aceh,” ujarnya.
Memang masalah pengobatan ke Banda Aceh tersebut kebingungan, karena masalah biaya transportasi dan biaya kehidupan selama berada di Banda Aceh itu besar sekali.
“Apalagi ayahnya seorang nelayan, jika tidak melaut tentu tidak dapat uang,” jelas Wirda yang didampingi keuchik Jamali.
Sementara itu kepala dinas kesehatan Abdya Safliati, SST melalui Kepala Puskesmas Lhang, dr. Hessi Arfina, mengatakan Penyakit itu namanya dianoksa sementara osteosarcoma ar elbow sinitas, artinya diagnosa sementaranya ada jaringan tubuh (tumor) disiku kiri, dan dokter spesialis bedah tulang di RSZA menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan MRI (pada tanggal 24 januari 2020), untuk dapat menegakan dianoksa pasti, akan tetapi belum terlaksana karena pasien sudah pulang ke Abdya.
Reporter : Nazli
Editor : Amin
Publisher : Oca













