Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaKesehatanPemerintahanPeristiwa

Ketua DPRD Pamekasan Sidak Puskesmas Tlanakan Terkait Dugaan Keracunan Siswa

Avatar of admin
×

Ketua DPRD Pamekasan Sidak Puskesmas Tlanakan Terkait Dugaan Keracunan Siswa

Sebarkan artikel ini
IMG 20250910 190937
Foto: Ketua DPRD Pamekasan Ali Maskur saat sidak ke Puskesmas Tlanakan untuk mengecek kondisi siswa yang mengalami keracunan usai mengonsumsi MBG.

PAMEKASAN, Rabu (10/09) suaraindonesia-news.com – Ketua DPRD Pamekasan, Ali Maskur, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Tlanakan untuk memantau kondisi sejumlah siswa yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Ali Maskur mengatakan, sidak dilakukan setelah menerima laporan dari masyarakat. Berdasarkan pantauannya, terdapat sekitar 24 siswa yang mengalami gejala keracunan. Sebagian siswa mendapat perawatan di Puskesmas Tlanakan, sementara sisanya dirujuk ke rumah sakit lain termasuk RSUD Smart Pamekasan.

“Setelah kami cek, memang ada sekitar 24 siswa yang mengalami gejala keracunan. Karena kapasitas Puskesmas terbatas, sebagian dirujuk ke rumah sakit lain,” ujar Ali Maskur, Rabu (10/9).

Berdasarkan keterangan orang tua pasien, dugaan sementara penyebab keracunan berasal dari nasi MBG yang dikonsumsi oleh siswa TK Dharma Wanita Branta Pesisir. Informasi itu juga diperkuat dengan laporan warga yang menyebutkan sisa nasi yang diberikan ke hewan peliharaan menimbulkan gejala serupa.

Baca Juga :  Babinsa Desa Sekolelah Bantu Petani Tanam Padi untuk Dukung Ketahanan Pangan

Ketua DPRD Pamekasan juga meninjau dapur penyedia MBG, namun kondisinya sudah tidak beroperasi. Ia menyebut, sampel makanan telah dibawa pihak kepolisian untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan.

“Atas nama pimpinan DPRD, kami minta dapur yang bersangkutan ditutup sementara sambil menunggu hasil pemeriksaan. Hal ini penting untuk evaluasi dan perbaikan, apalagi informasinya dapur tersebut belum memiliki tenaga ahli gizi,” jelasnya.

Lebih lanjut, DPRD Pamekasan berencana memanggil pemilik dapur serta pihak terkait untuk meminta penjelasan dan mencari solusi agar peristiwa serupa tidak terulang.

“Kami berharap pengelola dapur MBG lebih berhati-hati dalam mengelola makanan, mulai dari proses memasak hingga distribusi, karena program ini menyangkut ribuan anak sekolah yang sangat bergantung pada makanan bergizi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan