Ketua DPRD Kota Bogor Minta Maaf, Ini Penyebabnya - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita UtamaPolitik

Ketua DPRD Kota Bogor Minta Maaf, Ini Penyebabnya

×

Ketua DPRD Kota Bogor Minta Maaf, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Kota Bogor Untung W Maryono
Ketua DPRD Kota Bogor Untung W Maryono

BOGOR, Sabtu (8 Juli 2017) suaraindonesia-news.com – Ketua DPRD Kota Bogor Untung W Mayono meminta maaf kepada masyarakat kota Bogor, DPC dan DPD PDIP atas kesalahannya saat membuka sidang paripurna dengan berseragam ormas pada hari Rabu (5/7/2017) kemarin.

“Saya sudah mintak maaf kepada DPC dan DPD PDIP, dan melalui media ini juga saya memohon maaf kepada masyarakat atas kesalahan saya pada saat pembukaan sidang paripurna kemarin memakai seragam ormas PPM,” kata ketua DPRD kota Bogor Untung W Maryono didampingi Sekretaris DPC Atty Somadikarya saat Halal Bi Halal Partai Golkar dirumah kediaman wakil ketua DPRD kota Bogor Heri Cahyono, di jalan Sirnasari 3, Kelurahan Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat (7/7) kemarin.

Menurutnya, sehari sebelum pelaksanaan paripurna terlebih dahulu diadakan Bamus pada Selasa (4/7) dan hasil Bamus tersebut sudah sepakat agar rapat paripurna di laksanakan jam 1 siang, karena pagi hari ada acara PPM. Namun ada masukan kembali, agar Paripurna tersebut dapat dilaksanakan pada pukul 10.00 Wib, karena Walikota pukul 13.00 ada acara penting di Jakarta, ujarnya.

Baca Juga :  Kasdam, Danrem dan Dandim Kawal Pawai Obor di Kota Malang

“DPRD sudah memberikan toleransi, saya mengalah dan setuju agar rapat paripurna dilaksanakan pada pukul 10 pagi. Namun pada pagi jam 10 saya terlambat hadir karena kena macet dan belum sempat ganti baju, di kantor tidak ada baju yang sesuai dan saya sendiri sudah minta izin ke para wakil ketua Dewan untuk dapat memimpin rapat dengan mengenakan baju PPM,” tuturnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Heri Cahyono membenarkan pernyataan Ketua DPRD tersebut.

Menurutnya, kenapa para wakil mengijinkan, karena agenda Paripurna tidak bisa ditunda lagi, karena ini menyangkut kepentingan rakyat, dan itu jauh lebih penting, dan ketua menyadari akan keterbatasannya, sehingga dirinya meminta ijin terlebih dahulu kepada para wakil.

“Biasanya, jika orang salah kostum, pada umumnya malah membatalkan acara tidak hadir, pertimbangan kita, ketua walaupun salah kostum tapi masih mau memimimpin rapat paripurna dengan segala resiko, kita melihat kepentingan rakyat lebih diutamakan dan diprioritaskan walaupun konsekwensinya pasti akan ada pro dan kontra,” jelasnya.

Baca Juga :  Manajer Persatu Tuban, Tetap Dukung Kongres PSSI Rekomendasi Pemerintah

Ditambahkan Heri, alangkah baiknya, apa yang sudah ketua lakukan ini, harus kita beri apresiasi, karena konsistensi ketua untuk selalu hadir disetiap rapat paripurna itu adalah bukti tanggung jawab ketua terhadap rakyat.

Terkait dengan seragam, dan segala keterbatasan ketua sudah minta maaf dan meminta ijin kepada peserta paripurna saat acara belum dimulai, itu adalah etika yang sangat sopan dalam pergaulan.

“Kalau kita mau sempurna bisa saja kita putuskan paripurna jam 1 siang tidak peduli walikota bisa hadir apa tidak, dan jika tidak hadir masih ada wakil walikota yang akan menggantikannya, namun karena ingin kebersamaan kita tetap putuskan jam 10 siang ketua rela mengalah. Jadi mohon dengan segala kerendahan hati masalah ini bisa dipahami dan tidak menjadikan polemik, banyak hal yang jauh lebih penting untuk kita sikapi dalam rangka mensejahterakan rakyat, dan membuat Kota Bogor lebih maju,” pungkasnya. (Iran G Hasibuan)