NTB, Senin (17/12/2018) suaraindonesia-news.com – Demi untuk mengenalkan kekayaan lautnya, yaitu mutiara di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) gelar acara Lombok Pearl Heritage Journey (LPHJ) 2018, Sabtu-Minggu (15-16/12) kemarin.
Hal ini dikatakan Ketua Panitia LPHJ 2018, Toffi Rochadin Akbar kepada media ini, tadi pagi, mengatakan bahwa di Lombok ini banyak sekali pengusaha mutiara, namun mereka masih belum mengetahui proses terbentuknya mutiara.
“Para pengusaha di Lombok ini hajya paham cara berjualan saja. Disini kami mengajak para pengusaha untuk mempelajari bagaimana cara terbentuknya mutiara mulai dari pembibitan hingga insersi, yaitu proses sampai terbentuknya mutiara,” katanya via HP.
Menurut Toffi, dengan mempelajari hal tersebut, para pengusaha mutiara akan memperoleh informasi yang utuh, semisal, bagaimana caranya mutiara itu bisa bulat, drop, barok. Atau mereka juga bisa mengetahui informasi kenapa sebuah mutiara itu berwarna putih, gold atau silver.
“Kalau mereka para pengusaha mutiara sudah memahami informasi tersebut, diharapkan dapat memberikan juga informasi yang benar kepada para pembeli tidak asal memberikan sebuah informasi tentang mutiara,” ujar Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan, Perbankan HIPMI NTB ini.
Informasi yang benar, kata Toffi juga dapat meningkatkan nilai jual sebuah mutiara, sebab ada trust antara penjual dan pembeli atas informasi yang diberikan tersebut.
“Pada acara penutupan Lombok Pearl Heritage Journey 2018 ini, ada sebuah pegelaran fashion show oleh para model dengan mengenakan kain tenun Lombok dan dihiasi dengan balutan perhiasan mutiara Lombok dari Pearlynka dan CV Mutiara Lombok,” bebernya.
Dari pantauan awak media, peserta yang hadir sangat senang dengan kegiatan acara ini. Dan menurut para peserta ini diluar prediksi mereka.
“Yang mereka dapatkan lebih dari yang mereka bayangkan. Acara yang kami kemas di kawasan wisata hotel bintang 5, Wyndham Sundancer Resort Sekotong, Lombok, NTB,” tambahnya.
Kedepan, kata Toffi, pihaknya mendorong serta meminta kepada pemerintah untuk dapat memberikan pengelolaan rumah mutiara ini kepada BPD HIPMI NTB.
“Kami akan memfasilitasi para pengusaha, pedagang asongan dengan membuka booth dan berjualan online di rumah mutiara ini, dengan kesepakatan. Dan untuk pelaku bisnis wajib nantinya mengunjungi rumah mutiara ini,” imbuhnya.
Berikutnya acara seperti ini, dikatakan Toffi, akan dibuat dan dikemas lebih besar lagi, lebih perfect lagi, kalau bisa berlevel nasional dan internasional.
Ketua BPD HIPMI NTB, Sawaludin, kepada media ini mengungkapkan kalau kegiatan ini sangat diapresiasi oleh Gubernur NTB dan meminta kepada HIPMI untuk bisa melaksanakan acara seperti ini secara periodik.
“Acara kegiatan edukasi seperti ini, diminta lebih banyak diagendakan HIPMI, dengan peserta lebih banyak lagi, baik nasional atau internasional, oleh Gubernur NTB, melalui staf bidang perekonomian, keuangan dan infrastruktur,” jawab Aweng, panggilan akrabnya.
HIPMI juga diminta Gubernur NTB untuk bisa menggerakan perekonomian masyarakat NTB.
“Seperti pengelolaan UMKM, kami diminta untuk aktif berpartisipasi, malah kami disiapkan lahan 6 hektar, didaerah Banyumulek untuk sentra UMKM,” pungkasnya.
Turut hadir pada acara tersebut, diantara Bendum HIPMI Surabaya, perwakilan Polres Mataram Kompol Wayan Suteja, Dirlantas Polda NTB, Dir Polda Air NTB, Ketum BPD HIPMI NTB Sawaludin, Staf Ahli Gubernur NTB Bidang ekonomi keuangan dan infrastruktur Ir H Azhar, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB Ir Lalu Hamdi MSi, Dandenpom AU Yudi Faizar, Ketua Panitia Lombok Pearl Heritage Journey 2018 dan Ketua bidang Ekonomi dan Keuangan Perbankan NTB Toffy Rochadin Akbar, Kompartemen HIPMI Jember H Abdussalam Alamsyah, Ketua umum BPC Lumajang Achmad Dahlan AM SE.
Reporter : Fuad
Editor : Amin
Publiser : Imam