JAKARTA, Kamis (27/07/2017) suaraindonesia-news.com – Baru-baru ini Badan Pusat Statistik (BPS). Merilis jumlah rakyat miskin di negeri ini bertambah pesat. Tak tanggung-tanggung, angka kemiskinan rakyat Indonesia bertambah 6.900 orang hanya dalam hitungan bulan.
Pihak pemerintah pun merasa semakin kesulitan menurunkan angka kemiskinan di bumi pertiwi. Pernyataan tersebut di katakan Naumi Lania Aktivis anak dan perempuan.
“Sulitnya menurunkan angka kemiskinan karena program pemerataan kesejahteraan belum optimal. Sehingga meski beberapa orang mulai terangkat dari kemiskinan, nyatanya penduduk miskin di daerah lain tumbuh berkali-kali lipat dari sebelumnya,” Tutur Koordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (Koornas TRC PA) itu, Kamis (27/07).
Dikatakan Naumi sapaan akrab Naumi Lania, masalah kemiskinan di Indonesia memang sudah sangat kronis. Baca Juga: Angka Kemiskinan 2017 di Bali Meningkat
“Jumlah Orang Miskin di Indonesia makin naik, bayangkan berdasarkan data BPS dalam 6 Bulan Jadi 27,77 Juta,” terang Naumi.
Pada Maret 2017, BPS menemukan jumlah masyarakat miskin di Indonesia mencapai angka 27,77 juta. Jumlah ini berbeda jauh dari bulan September 2016 lalu. Entah mengapa hanya dalam enam bulan, jumlah orang miskin bertambah hingga sekitar 6.900 orang.
“Jumlah puluhan ribu itu adalah penduduk yang pengeluaran per kapita setiap bulannya di bawah garis kemiskinan,” jelas Naumi.
Naumi berharap, pemerintah betul-betul memperhatikan rakyat miskin, terutama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Pemerintah harus serius memperhatikan rakyat miskin, terutama di pelosok desa, karena mayoritas kemiskinan berada di pelosok desa,” Harapnya.
Namun demikian, kata naumi tidak hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab dalam persoalan kemiskinan, tentu juga dukungan dari berbagai pihak termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“LSM juga setidaknya bisa membantu pemerintah lebih-lebih yang bergerak di bidang sosial,” tukasnya. (Tp)