Kembangkan Ternak Lebah Madu, Miarso Hadi Mantas Sales Jadi Jutawan - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita UtamaEkonomiRegionalTeknologi

Kembangkan Ternak Lebah Madu, Miarso Hadi Mantas Sales Jadi Jutawan

×

Kembangkan Ternak Lebah Madu, Miarso Hadi Mantas Sales Jadi Jutawan

Sebarkan artikel ini
ddgsd
Miarso Hadi, peternak lebah madu di dusun Kunci, Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang Probolinggo. (Foto: Bro/SI).

PROBOLINGGO, Selasa (21/11/2017) suaraindonesia-news.com – Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan lebah madu yang bisa menghasilkan kualitas madu yang berkualitas.
Karena letak geografis alamnya, lebah madu Lumbang menghasilan madu lebah yang berkualitas, dengan kandungan kadar air hanya mencapai 24% – 25% jauh lebih rendah dibanding kadar air madu lebah dari daerah lain yang ada di Indonesia.

Seperti yang disampaikan oleh Miarso Hadi (45), peternak lebah madu, warga dusun Kunci, Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Selasa (21/11/17) pagi.

Miarso menjelaskan, bahwa madu lebah Lumbang kandungan kadar airnya lebih rendah dibandingkan madu lebah dari daerah lain. Madu lebah Lumbang kandungan kadar air hanya mencapai 24% -25%, sedang madu lebah dari daerah lain kandungan airnya mencapai 35 % – 40%.

“Usaha ternak lebah madu di Lumbang menurut saya sangat potensi/prospektif. Karena geografis alamnya sangat mendukung. Kendalanya bila ada angin kencang atau gunung bromo erupsi saja. Saya usaha ternak lebah madu ini sejak 8 tahun silam, ter inpirasi oleh keberhasilan kakak saya yang lebih dulu melakukan usaha ternak lebah madu ini,” kata Miarso mengawali wawancara dengan suaraindonesia.news.com.

“Sebelum menggeluti usaha ternak lebah madu ini, saya dulu kerja sebagai sales produk minuman segar dan makanan ringan selama 10 tahun. Setelah mengetahui usaha ternak madu lebah yang dilakukan oleh kakak saya berhasil dan lebih prospek, saya akhirnya memutuskan berhenti bekerja sebagai sales, dan ikut usaha ternak lebah madu. “Dan Alhamdulillah, setelah 8 tahun saya berternak lebah madu ini, sekarang saya sudah memiliki 200 kotak/stup lebah madu, yang setiap musim panen, selama enam bulan, saya bisa mendapatkan hasil penjualan madu lebah ini hingga Rp.500 juta,” ungkap Miarso.

Baca Juga :  Ditengah Pandemi, Petani OKI Siap Suplai Beras dari Lahan Serasi

Dia menjelaskan, ternak madu lebah itu musiman, 6 bulan musim panen dan 6 bulan musim paceklik, dan sekarang ini merupakan awal masuk musim paceklik. Sedang kendalanya bila ada angin kencang atau gunung bromo erupsi. Madu lebah itu banyak jenisnya, ada madu lebah apokat, kesambi, randu, sengon, mangga dan lain lain. Dan yang paling banyak dipesan oleh pedagang maupun konsumen itu madu lebah randu. Mengenai harganya pun variatif, Rp.70 ribu/botol hingga Rp.80 ribu/botol.

“Sementara ini madu lebah saya pasarkan sesuai pesanan, diantaranya Semarang, Solo, Jogyakarta, Surabaya, Malang hingga Bali. Sementara ini yang paling banyak dipesan oleh pedagang maupun konsumen itu madu lebah randu,” terang priya yang pernah menjadi sales minuman segar dan makanan ringan ini.

Terpisah Camat Lumbang Bambang Heriwahyudi menerangkan, di Kecamatan Lumbang ini hampir disetiap Desa ada peternak lebah madu. Bahkan tahun 2015 silam produksi madu lebah di Kecamatan Lumbang mencapai 500 ton lebih, sepertiga suport peternak lebah madu nasional. Karena kebutuhan madu secara nasional berdasarkan penelitian ITB, antara 3500 – 4000 ton baru dicukupi 1000 – 1500 ton, sementara 70% sisanya masih import.

Baca Juga :  Blok Peureulak Segera Beroperasi Lagi

Dari 1500 ton madu yang dicukupi oleh suport nasional tersebut, menurut keterangan Bambang Heriwahyudi, sepertiganya disuport dari Kecamatan Lumbang.

“La ini kalau pakan lebah kita kembangkan terus, kita bisa mengembangkan sampai banyak, disamping ada produk turunan dari madu, dengan adanya suport pakan lebah harapannya produksi dan kualitas semakin meningkat,” terangnya.

Bambang Heriwahyudi menyampaikan, untuk peningkatan produksi madu lebah ini Pemkab Probolinggo melalui instansi terkait bekerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) melakukan pelatihan dan bimbingan kepada peternak.

“Arahnya, disamping untuk menyuport kebutuhan madu secara nasional, juga ada produk turunan dari madu ini yang bisa dikomersialkan, seperti untuk sabun cair, padat maupun hand body,” ungkapnya.

Pada awal tahun 2018 nanti, kata Bambang Herwahyudi ada bantuan mesin dari Kementerian melalui Ubaya untuk peternak lebah madu, yaitu mesin untuk peningkatan standart kualitas madu dan kebersihannya.

“Mengenai pemasaran atau penjualannya nanti melalui Koperasi yang sudah dibentuk peternak lebah. Saat ini di Kecamatan Lumbang ada 10 kelompok peternak lebah madu yang sudah bergabung di Koperasi peternak lebah,” pungkasnya. (Bro/Jie).