NIAS SELATAN, Selasa (27/02/2018) suaraindonesia-news.com – Salah satu sekolah yang ada di wilayah Kota Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan, Propinsi Sumatera, Utara kini menjadi sorotan publik.
Beberapa orang tua Siswa/i yang tidak berkenan menyebutkan namanya dengan alasan hawatir nilai anak-anak mereka ditekan, mengeluh tentang keaktifan guru – guru disekolah tersebut terutama kepala sekolahnya.
Sementara Wakil Kepala SD Negeri No. 071202, Meifati Laia, S.Pd saat dikonfirmasi mengaku kecewa dan kesal dimana pihaknya seakan-akan bagaikan anak ayam yang tidak ada induknya.
“Memang beliau (Kasek, red) jarang aktif dimana bapak itu telah dipercaya Pemerintah kita untuk diangkat menjadi Pj. Kepala Desa Orahili, Kecamatan Lahusa,” terangnya.
Lanjutnya, bukan tidak aktif sekali saja namun kadang sebentar ditelpon untuk menghadiri pertemuan di Desa.
Baca Juga: Polsek Sukaraja Bekuk Pelaku Pembunuhan Bayi Dalam Plastik
“Namanya juga kepala desa wajib aktif di desa dimana mereka ditempatkan,” ujarnya.
Meifati Laia mencontohkan, seperti kemaren-kemaren ada masalah dikampung itu bawa lari anak orang terpaksa beliau sebagai Kepala Desa tidak terlepas tanggung jawab ditambah dengan prosesi pencairan Dana Desa pasti beliau tidak akan mengecualikan dalam pengurusan itu sampai pelaksanaanya.
“Kepada Pemerintah Daerah hal ini perlu ditinjau, dimana seorang guru apalagi Kepala sekolah diangkat menjadi Pj. Kades maka tugas pokok terabaikan, kasihan anak didik kita,” keluhnya.
“Seharusnya pegawai dikantor camat atau di Kacabdis yang lebih layak sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu,” tambahnya.
Pantauan suaraindonesia-news.com di Sekolah, guru-guru yang hadir pada saat itu berjumlah 4 orang sementara lokal atau ruangan belajar berjumlah 8 ruangan dengan jumlah siswa/i keseluruhan 209 orang.
Reporter : Edhyr Baz
Editor : Amin
Publisher : Tolak Imam












