Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Kasus Malpraktik Pasien Hasmiati, RSUCM: Kasus Ini Dalam Penangangan Manajemen

Avatar of admin
×

Kasus Malpraktik Pasien Hasmiati, RSUCM: Kasus Ini Dalam Penangangan Manajemen

Sebarkan artikel ini
IMG 20230202 212856
KOKOH: Gedung RSUCM di Kabupaten Aceh Utara kini disoal dugaan malpraktik

ACEH UTARA, Kamis (02-02/2023) suaraindonesia-news.com – Komite Etik dan Komite Medik manajemen Rumah Sakit Umum Cut Mutya (RSUCM) Buket Rata, Kota Lhokseumawe melakukan pemeriksaan terhadap dua dokter spesialis yang menangani pasien Hasmiati (50) warga Gampong Punti, Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara.

Investigasi tersebut dilakukan, sebagai tindak lanjut terhadap pemberitaan media suaraindonesia-news edisi Rabu (01/02) dugaan malpraktik.

Pihak RSUCM menegaskan, jika terbukti ada indikasi malpraktik dan kelalaian profesi akan ditindak secara aturan.

Hal itu ditegaskan Direktur RSUCM, dr Baihaqi melalui Kepala Bagian Humas RSUCM dr. Hary Lakmana. kepada media ini Kamis (02/02).

Menurut dr Hari, terkait Hasmiati pasien yang mengalami pendarahan diakibatkan mengidap Mioma atau Kanker Rahim yang dideritanya. Atas diagnosa, Hasmiati pun dilakukan operasi oleh spesialis Obstetri dan Genekologi (Obyin) dr. Yudi.

“Kasus ini dalam penangangan managemen RSUCM, Komite Etik dan Komite Medik untuk tahap pertama telah memeriksa dr. Yudi ahli Obyin dan dr. Rahmawati ahli Ginjal,” kata Hari.

“Pemeriksaan pertama, dr. Yudi mengonfirmasikan bahwa yang bersangkutan telah menjalankan tugas sesuai SOP, tapi itu masih pendapatnya pribadinya,” ujar dr Hari.

Lebih lanjut ia menegaskan, jika terbukti melakukan malpraktik maka pihak rumah sakit akan menindak secara tegas terhadap pelanggaran kode etik medik kepada yang bersangkutan.

“Karena masih dalam pemeriksaan, saya belum bisa memberikan keterangan sebab belum ada data dan laporan, apakah terjadi kelalaian atau malpraktik. Jika terjadi kelalaian dan malpraktik, Komite Etik akan memberikan sanksi,” tegasnya.

RSUCM kelabakan soal kasus dugaan malpraktik yang menimpa Hasmiati (50) warga Gampong Punti, Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara belum diketahuinya hingga pemberitaan media massa. Padahal pasien sudah menjalani perawatan intensif di RSUZA, Banda Aceh.

Baca Juga :  Edarkan Sabu, Dua Warga Sampang Diringkus Satreskoba Polres Sumenep

Beberapa pertanyaan wartawan mengenai kelalaian operasi yang dilakukan oleh ahli Obyin terhadap pasien Hasmiati belum ada keterangan yang jelas, sehingga dr. Hari berasumsi, pencucian darah secara tiba-tiba terhadap pasien bisa jadi akibat gangguan anatomi pasien.

“Pada dasarnya Pasien ini dioperasi karena kanker Rahim dan meminta ijin pulang, sehingga saat ada keluhan, pasien ini kembali dengan kasus yang berbeda. Namun, soal kelalaian ahli Obyin terhadap pasien yang disebutkan tidak disambung lagi saluran kencing pasien, itulah yang masih kita tunggu jawaban dari Rumah Sakit Umum Banda Aceh,” akunya.

“Untuk kasus ini masih kami selidiki, nanti setelah kami kumpulkan informasi kami sampaikan lagi kepada abang-abang (wartawan,red) ini,” tandasnya.

Seperti pemberitaan sebelumnya, seorang pasien ibu rumah tangga menjalani operasi karena pengakit Mioma yang dideritanya. Pasien masuk rumah sakit dalam kondisi pendarahan hebat melalui saluran rahimnya.

Baca Juga :  Hendak Transaksi Narkoba, Pemuda Asal Pamekasan Ditangkap Polisi

Setelah menjalani operasi, pihak keluarga menyebutkan kondisi Hasmiati (50) menjadi kritis dimana saluran kencingnya dikabarkan tersumbat, sehingga pasien tidak bisa kencing hingga sebelas hari. Pasien kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Satu hari penanganan di sana, pihak keluarga mengatakan, kalau pasien bermasalah pascaoperasi yang dilakukan di RSUCM.

“Saluran kencing pasien tidak tidak dipasang lagi, sehingga pada Sabtu yaitu hari ke sebelas, pihak RSUZA mengeluarkan kencing melalui ginjalnya,” kata Musliadi Taher (Mus Deli).

Akibatnya, pasien menderita berat dan harus menjalani cuci darah mencapai empat kali. Saat ini kondisi pasien disebutkan sudah mulai stabil, setelah normal kembali, pasien terkait akan kembali dioperasi di RSUZA menurut Musliadi.

Namun, akibat kecerobohan ini, pihak keluarga pasien tidak terima atas perlakukan tersebut dan meminta keadilan atas yang terjadi terhadap Hasmiati kakak kandung dari Mus Deli.

Reporter : Efendi Noerdin dan Masri
Editor: Wakid Maulana
Publisher: Nurul Anam