Reporter : Mustain
Tuban, Sennin 03/10/2016 (suaraindonesia-news.com)-Bertempat di Pendopo Kecamatan, Soko Kabupaten Tuban, Jawa Timur dalam agenda sosialisasi hasil dampak api Flare CPA JOB-PPEJ kepeda warga Desa Rahayu yang di agendakan camat Soko Drs. Muji Slamet, Senin (3/10).
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Akbar Pradikma (Fleld Admin Superitendent) beserta Staf, Tim kajian dari ITS, Dani Arifianto, Nyoto, selaku security JOP PPEJ dari PT Wipas, Dari BPBD, BLHD, anggota komisi A DPRD, Agung, Admin pemerintahan kabupaten Tuban, Ahmad Amin Sutoyo, pemdes Desa Rahayu beserta sekitar 50 masyarakat.
Dalam pertemuan yang diawali sambutan Camat Soko dan dilanjutkan penyampaian anggota dewan dari Komisi A. Agung menyampaikan intinya UU sosial dan lingkungan bahwa adanya perusahaan di wilayah seharusnya dapat mensejahterakan masyarakat sekitarnya.
“Bila mana ada ekplorasi sumber daya perusahaan harus punya tanggung jawab sosial ke masyarakat,”tegas Agung.
Dalam pertemuan Antara masyarakat dan pihak- pihak terkait karena tuntukan warga desa Rahayu belum dipenuhi karena alasan hasil ekplorasi sumber alam berupa minyak berkurang, hasil kajian ITS, terang Akbar Pradigma Field Admin dari JOB PPEJ.
Dalam kesempatan yang sama Kades Rahayu mewakili warga menyampaikan tuntutan agar kompensasi dibahas terlebih dahulu dan meminta jawaban pasti dari JOB PPEJ.
“Kalau untuk kajian warga pasti menerimanya,”ujar Kades Rahayu.
Pertemuan yang masih berlangsung dan belum menemui kata sepakat sekitar pukul 11:15 WIB Kapolres Tuban datang beserta rombongan guna berupaya memediasi.
Fadly Samad memberikan solusi dan kesempatan kepada warga dan pihak JOB PPEJ untuk berdialog menyampaikan pendapat.
“Karena di rasa pihak kepolisian menghadapi permasalahan ini sangat Delimatis, Masyarakat yang butuh kami layani dan lindungi,sementara JOB PPEJ merupakan perusahaan Negara yang perlu kami amankan, jadi pertemuan ini jangan saling ego dengan pendapat warga dan JOB yang dibutuhkan cari solusi,” tegas Fadly Samad dalam mediasi.
Dari hasil pertemuan yang berlangsung sekitar 5 jam dan berdiskusi itu, warga tetap menghendaki tidak bersedia dilakuka sosialisasi sebelum permasalahan kompensasi dapat jawaban pasti dari pihak JOB PPEJ.
Warga Desa rahayu juga menolak tim ITS mensosialisasikan hasil kajian dampak karena disinyalir ada ketidakberesan dan pemdes Rahayu akan mencoba melakukan kajian dari tim yang lain.