Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPeristiwaRegional

Kapolres Peduli Banjir yang Rendam Ratusan Rumah Di Dua Desa Kecamatan Rowokangkung

Avatar of admin
×

Kapolres Peduli Banjir yang Rendam Ratusan Rumah Di Dua Desa Kecamatan Rowokangkung

Sebarkan artikel ini
jgg

LUMAJANG, Minggu (23/12/2018) suaraindonesia-news.com – Sejak kemarin malam, hujan mengguyur wilayah Desa Sidorejo dan Desa Ganitri, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Alhasil, air pun mulai menggenangi ratusan pemukiman warga yang memang letak rumahnya dapat dibilang dibawah rata-rata tanah disekitarnya.

Warga pun mulai berbondong-bodong mengungsi serta menyelamatkan barang-barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi serta yang tak tergenang oleh banjir tersebut, sejak semalam.

Menurut Kapolres Lumajang, AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MH MM beserta rombongan dari Polres Lumajang turun langsung ke wilayah yang terdampak dari bencana banjir ini.

“Ini sampai saat ini debit air cukup tinggi dan berkisar antara lutut orang dewasa,” kata AKBP Arsal.

Hal ini kata Kapolres Lumajang, menyebabkan rentannya pengungsi terjangkit berbagai penyakit yang disebabkan genangan air berada dimana-mana ini.

Kapolres menghimbau kepada warga agar meninggalkan rumah yang ditinggalinya, karena dikhawatirkan debit air sewaktu waktu akan naik lagi.

Baca Juga :  PDAM Tirta Umbu Nias Sosialisasikan Penyesuaian Tarif

“Dalam banjir kali ini, tercatat sebanyak 676 kepala keluarga yang terdampak langsung musibah tersebut. Banjir pun melumpuhkan 2 desa diwilayah Kecamatan Rowokangkung, yakni desa Sidorejo dan desa Ganitri,” paparnya.

Penyebab banjir tersebut, dijelaskan AKBP Arsal, air berasal dari luapan air sungai di wilayah Jatiroto.

Bila hujan deras terjadi di sungai Jatiroto, dikatakan Kapolres hampir dipastikan menyebabkan banjir di wilayah Rowokangkung.

“Kami menghimbau kepada warga agar mencari tempat aman yg sudah disediakan oleh pemerintah, maupun rumah sanak saudara yg memang tidak tergenangi oleh air. Anggota saya akan dikirim untuk membantu warga memindahkan barang ke tempat yang lebih aman serta akan mempatroli rumah yang sudah ditinggalkan, agar tidak terjadi penjarahan pada rumah yg kosong tersebut,” ujar Arsal.

“Untuk mengatasi masalah banjir tahunan ini menurut saya ada 4 hal yang perlu dilakukan yaitu peninggian tanggul, melakukan sodetan, melakukan normalisasi sungai dan pembuatan pintu-pintu air. Sehingga jika terjadi hujan dengan intensitas cukup tinggi, wilayah perkampungan penduduk tidak lagi tergenang oleh luapan sungai tersebut,” tegas Arsal.

Baca Juga :  Bantu Tingkatkan IPM, K-OTA Diapresiasi Bupati Lumajang

Sebagai perbandingan, banjir terparah sebelumnya terpantau dengan ketinggian debet air di tanggul jatiroto menunjukan angka 210 cm. Sedangkan saat ini ketinggian air terpantau sebesar 240 cm. Hal ini mengindikasikan terjadi kenaikan sebesar 30 cm dibanding banjir terparah sebelumnya.

Tim dari TNI-POLRI, PEMDA serta BPBD memang telah disiapkan untuk menangani bencana diwilayah Lumajang kali ini. Untuk mengantisipasi hal yg tidak diinginkan pada saat memasuki musim penghujan ini, mereka telah menyiapkan personil serta peralatan penunjang agar jika sewaktu waktu dibutuhkan, dapat dipergunakan sebaik mungkin.

Reporter : Fuad
Editor : Panji
Publiser : Imam