Reporter : Adhi
Surabaya, suaraindonesia-news.com – Sebanyak 50 staf dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Jalan Kayoon, Surabaya, menjalani tes urine secara mendadak, Senin (4/4).
Rata-rata yang menjalani tes tersebut adalah dari laki-laki, yang jumlahnya 45 laki-laki dan lima perempuan. Hasilnya, langsung bisa terdeteksi, dan satu orang dinyatakan positif.
Namun, positifnya bukan sebagai pengguna narkoba. Tapi, positifnya menggunakan herbal ataupun mengonsumsi obat-obatan untuk kesehatan.
“Saat kita periksa, satu yang positif bisa menunjukkan surat keterangan dokter dan obat herbalnya,” kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Menkumham Jawa Timur Djoni Prayitno, Senin (4/4).
Dia menjelaskan, tes urine yang dilakukan itu sengaja mendadak, tanpa ada informasi apa pun. Dan hanya pimpinan yang mengetahui. Sebab, hal itu dilakukan instruksi langsung dari presiden, kemudian dilanjutkan ke Dirjen, diteruskan ke seluruh jajaran Kanwil Kemenkum HAM di Indonesia.
“Kebetulan, saya dapat edarannya itu kemarin sore. Diminta agar semua petugas sipir agar ikut menjalani tes urine,” terang Djoni.
Menurut dia, jika ingin melakukan pemberantasan untuk penghuni atau warga binaan yang ada di dalam lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan. Maka, petugas sipir atau dari pihak Kanwil Kemenkum HAM harus ikut jalani tes urine.