JEMBER, Selasa (05/10/2021) suaraindonesia-news.com – Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr. Lilik Lailiyah menyampaikan pemberitaan tentang siswi kelas X SMAN 1 Kencong atas nama Ananda Rahel Pratama meninggal seminggu setelah divaksinasi, memberikan pesan implisit kepada pembaca bahwa meninggalnya siswi tersebut dikarenakan vaksinasi.
Lilik menegaskan bahwa Ananda Rahel Pratama meninggal bukan dikarenakan vaksin.
“Padahal hal itu tidak benar demikian, berdasarkan tes laboratorium dan diagnosa, siswi meninggal karena infeksi sepsis. Jadi bukan karena vaksin,” ungkap Lilik.
Lilik juga sudah melakukan tahapan investigasi di empat lokasi, di antaranya rumah siswi yang bersangkutan; SMAN Kencong tempat siswi Ananda Rahel bersekolah dan mengikuti vaksinasi; Puskesmas Cakru yang mengirimkan petugasnya untuk melaksanakan vaksinasi di sekolah tersebut, hingga RSUD Balung tempat korban terakhir dirawat.
“Vaksin itu kan dari virus yang dilemahkan. Kalau infeksi karena suntikan, biasanya ada bekas merah di bekas suntikan, yakni tanda-tanda radang. Hal ini tidak kita temukan di tubuh korban,” papar Lilik.
Selain itu, dia mengungkapkan, Ananda Rahel sebelum divaksinasi sudah dipastikan dalam keadaan sehat oleh petugas kesehatan yang bertugas.
Namun dalam kurun waktu 9 hari, kesehatannya menurun diduga karena infeksi sepsis yang dideritanya.
“Kalau kemungkinan terkena (infeksi sepsis) kita tidak tahu, sebab ada jarak 9 hari pemberian vaksin dengan meninggalnya korban,” ungkap Lilik.
Dia mengaku sangat menyayangkan pemberitaan media tanpa menunggu hasil dari uji laboratorium dan investigasi dari Dinas Kesehatan.
“Tentunya memberikan keterangan terhadap kejadian seperti itu, kami harus melakukan serangkaian analisa terlebih dahulu, tidak bisa langsung memberikan statemen kepada media tanpa hasil analisa,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Ananda Rahel mengikuti vaksinasi di sekolahnya yang difasilitasi Puskesmas Cakru pada 10 September 2021.
Setelah itu, daya tahan tubuhnya menurun dalam kurun waktu sepekan. Akhirnya, Rahel dibawa ke RSD Balung oleh nenek dan kakaknya namun sudah tidak tertolong.