BALIKPAPAN, Jumat (13/10/2023) suaraindonesia-news.com – Kebakaran pabrik Smelter Nikel milik PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur terjadi pada Rabu, (11/10) lalu.
Pabrik ini memiliki nilai investasi Rp 30 triliun dan baru diresmikan pada bulan September 2023 lalu oleh Gubernur Kaltim yang saat itu masih dijabat oleh H. Isran Noor.
Kendati belum dapat dipastikan penyebab terjadinya kebakaran, Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.
“Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Kerugian materiil akibat peristiwa ini belum dapat diestimasi. Kami akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran ini,” ujar Yusuf kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya di Mapolda Kaltim, Kamis, (12/10) kemarin.
Baca Juga: Bahas Kesiapan Pengamanan Pemilu 2024, Polda Kaltim Gelar Rakorda Lintas Sektoral Tahun 2023
Namun, kata Yusuf, peristiwa kebakaran itu mengakibatkan dua orang pekerja menjadi korban. Satu korban meninggal dunia karena mengalami luka bakar berinisial JL (49) dan satu lainnya mengalami luka serius bernisial CW (40). Keduanya merupakan warga negara Tiongkok.
Dua korban tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum AWS Syahranie Samarinda untuk penanganan lebih lanjut.
Dari keterangan saksi, Yusuf membeberkan, kejadian bermula ketika terjadi percikan api di cerobong pabrik yang berfungsi untuk mengalirkan batu bara ke tungku pembakaran.
“Korban (CW) berusaha memadamkan api tersebut, namun tiba-tiba terjadi ledakan yang mengakibatkan tungku batu bara di pabrik milik PT.KFI itu terbakar,” bebernya.
Yusuf juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan berita yang berkonotasi negatif terkait kebakaran pabrik itu.
“Berikan kesempatan kepada para penyidik untuk bekerja sebaik-baiknya, agar kejadian ini dapat terungkap dan menjamin bersama stakeholder terkait bahwa peristiwa serupa tidak terulang lagi,” tandas Yusuf.
Reporter : Fauzi
Editor: Wakid Maulana
Publisher: Amin
