Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Jeritan Pilu Masyarakat Tello Mengenai Transportasi Laut

Avatar of admin
×

Jeritan Pilu Masyarakat Tello Mengenai Transportasi Laut

Sebarkan artikel ini
IMG 20170703 110526
Trasportasi laut menuju kabupaten Teluk dalam

NIAS, Senin (3 Juli 2017) suaraindonesia-news.com – Pulau Tello, Kecamatan Pulau-pulau Batu, Kabupaten Nias selatan, Senin (3/7) masyarakat tello kembali berkeluh kesah mengenai trasportasi laut menuju kabupaten/Teluk dalam.

Kapal penyeberangan penumpang yang biasanya menggunakan kapal ASDP KMP Simelue, namun berhubung kapal tersebut lagi naik Dok dan masyarakat kembali merasakan penderitaan selama satu bulan yang lalu akhir-akhir ini.

“Sebelum kapal tersebut naik dok satu bulan sebelumnya masayarakat juga telah meminta untuk sementara di berikan kapal pengganti yang di sampaikan melalui pemberitaan media,” papar Serius Halu selaku Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari PKPI.

Baca Juga :  Banjir Bandang Terjang Tiga Desa di Kabupaten Labura

Dan pada hari ini, 3 juli 2017 penumpang arus balik di hari lebaran sangat membeluda dengan menggunakan kapal kayu yang bertonase GT 40 dan penumpangpun berdesakan hingga banyak yang gagal berangkat karena melebihi jumlah dimana kurang dua ratus jiwa lebih.

Beberapa hari yang lalu media suaraindonesia-news.com mencoba konfirmasi kepada kapten kapal asdp simelue via telefon beliau mengatakan sekitar tgl 27 juni akan turun dari galangan dan hari kembali lagi di hub beliau mengangkat sama sekali.

Baca Juga :  Pemuda Desa Sion Timur Parlilitan Terpeleset dan Hanyut ke Sungai Saat Menjala Ikan, Begini Kronologinya!

Serius Halu selaku Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari PKPI yang sekaligus sebagai pemumpang kapal kecil tersebut berkomentar, ini akibat tidak adanya transportasi atau kapal pengganti.

“Maka kita berharap kepada pemerintah daerah selaku penguasa anggaran secepatnya membuat SOP terhadap ASDP dan ini sudah seringkali kita sampaikan kepada pemerintah baik melaui fraksi,” tegasnya.

Dan sampai hari ini, belum juga beroperasi di Kepulauan Batu dan ini menjadi tanda tanya besar.(Berkat Fanaitu)