Jember Jadi Tuan Rumah Festival HAM 2019, Berikut Beberapa Kebijakan Ramah HAM Kabupaten Jember - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita Utama

Jember Jadi Tuan Rumah Festival HAM 2019, Berikut Beberapa Kebijakan Ramah HAM Kabupaten Jember

×

Jember Jadi Tuan Rumah Festival HAM 2019, Berikut Beberapa Kebijakan Ramah HAM Kabupaten Jember

Sebarkan artikel ini
Festival HAM
Sambutan Bupati Jember Faida dalam pembukaan Festival HAM 2019. (Foto : Guntur Rahmatullah)

JEMBER, Selasa (19/11/2019) suaraindonesia-news.com – Kabupaten Jember terpilih menjadi tuan rumah Festival Hak Asasi Manusia (HAM) 2019 ini yang telah memasuki tahun ke 6. Beberapa kebijakan daerah yang merupakan ide dari pasangan Bupati Jember, dr. Faida,MMR dan Wakil Bupati Jember, KH. Drs. Muqit Arif telah mendukung praktik pemenuhan HAM.

Direktur International NGO Forum for Indonesian Development (INFID), Sugeng Bahagijo menyebutkan bahwa berdasarkan survey INFID tahun 2018, Kabupaten Jember telah menerapkan kebijakan ramah HAM di antaranya Perda Difabel, Satu Desa Satu Ambulan, Penolakan Tambang Emas Blok Silo, Prioritas Pekerja Lokal dan Produk Lokal, dan Pemberian Beasiswa kepada 10.119 orang.

Atas dasar itu lah, Ia pun menyebut  Kabupaten Jember layak menjadi menjadi percontohan Kota Ramah HAM.

“Kami sungguh berharap bahwa upaya yang telah dilakukan Jember akan menjadi inspirasi dan mengalir ke seluruh Indonesia dan dunia,” ucap Sugeng dalam pembukaan Festival HAM 2019 yang berlangsung di Aula PB. Sudirman Pemkab Jember, Selasa (19/11).

Baca Juga :  Kesadaran Masyarakat Kota Batu Buang Sampah Pada Tempatnya Tergolong Rendah

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan pendekatan dan kerangka kerja kabupaten/kota HAM akan menjadi bagian penting dalam pembangunan daerah dan terus dikembangkan di daerah-daerah lainnya.

“Budaya dan tradisi daerah dapat digunakan sebagai pendekatan untuk pembangunan berbasis HAM dalam rangka mencapai keadilan sosial,” ujarnya.

Sementara itu perwakilan dari Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengapresiasi Kabupaten Jember sebagai penyelenggara Festival HAM ke-6 dan menyatakan bahwa pemerintah mengapresiasi “human rights city” sebagai salah satu model pendekatan yang baik untuk pemenuhan HAM bagi warga negara.

“Jember merupakan contoh dari kolaborasi ideal masyarakat sipil, pemerintah daerah, dan sektor lain dalam penghormatan, perlindungan, pemenuhan dan pemajuan HAM. Jember merepresentasikan model daerah yang mendengar aspirasi masyarakat, diantaranya dengan adanya penolakan Jember dalam kasus tambang emas,” katanya.

Baca Juga :  Bertukar Metode Pembelajaran Mahasiswa Thailand Kunjungi Madin Gunilap Bangkalan

Bupati Jember, dr. Faida, MMR berterima kasih atas dipilihnya Kabupaten Jember sebagai kota penyelenggara Festival HAM 2019 ini.

Ia menyebut bahwa Pemerintah Kabupaten Jember telah melakukan berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Jember baik kebutuhan akan kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, dan Pemkab Jember bahkan telah menyelenggarakan pelatihan HAM bagi seluruh kepala desa yang baru dilantik.

“Kami berharap Jember akan menjadi inspirasi bagi kabupaten/kota lain bagi upaya pemajuan HAM di tingkat lokal. Praktik penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM di Jember telah mencakup berbagai hak baik hak anak, perempuan, lansia, ketenagakerjaan, dan disabilitas,” harap Faida.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Amin
Publisher : Marisa