JEMBER, Senin (16/7/2018) suaraindonesia-news.com – Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kab. Jember siap melaksanakan Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka Jawa Timur 2018. Guna menyukseskan rencana tersebut, baik Pengurus Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Timur dan Kwarcab Jember pun menggelar audiensi dengan Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, Senin (16/7/2018).
Ketua Harian Kwarda Jawa Timur, Purwadi menjelaskan bahwa audiensi itu terkait kesiapan festival ini yang akan dibuka 30 Juli 2018 mendatang, serta meminta Bupati untuk menjadi pembina upacara pembukaannya.
Ia menerangkan bahwa festival ini mendapatkan respon baik dari Bupati, dr. Faida yang juga Ketua Majelis Pembina Cabang Pramuka Jember.
Festival Kampung Kelir ini akan diikuti oleh 1000 Pramuka Pandega dan Penegak dari Kab. Jember dan Kab. Lumajang. Berbagai kegiatan mulai dari pengecatan rumah warga serta sarana umum, penataan lingkungan, sosialisasi pengawasan obat serta makanan jadi pengisi dalam festival yang merupakan tanda bakti Pandega dan Penegak kepada masyarakat.
“Setiap rumah nanti diisi 10 orang baik putra maupun putri untuk tanggung jawab pengecatannya, targetnya ada 100 rumah serta fasilitas umum,” terang Purwadi.
Kampung kelir ini nantinya diharapkan dapat memberi dampak kepada masyarakat untuk bergaya hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga lingkungannya tetap bersih serta jadi wisata swafoto.
Sementara itu, Bupati Jember, dr. Faida menetapkan Gladak Kembar menjadi target lokasi bagi gerakan pramuka ini.
“Kita sepakati lokasinya adalah Gladak Kembar yang merupakan ikon Jember, saat ini keadaannya kumuh, saya ingin gerakan pramuka ini nyata dilihat orang,” terang Bupati Jember, Faida.
Kondisi Gladak Kembar yang dipenuhi tumpukan sampah memerlukan alat berat nantinya untuk membersihkannya, lanjut Bupati, oleh karenanya sampah tersebut harus juga dibersih setelah mengecat 100 rumah dengan dilakukan secara gotong royong.
Selain itu, Bupati juga menginginkan gerakan pramuka ini diikuti oleh perilaku hidup bersih dan sehat dengan kebiasaan cuci tangan dimana nantinya akan diselenggarakan senam masal cuci tangan. Selain itu juga akan ada pembinaan pengelolaan sampah rumah tangga sebagai wujud dari bina lingkungan.
Ada yang menarik dimana Bupati juga akan memberikan pelayanan adminduk kepada 100 rumah yang menjadi sasaran pengecatan tersebut.
“Kampung kelir ini harus menjadi contoh kampung warna-warni, termasuk penyelesaian warna-warninya persoalan kependudukan misal adminduk, data kesejahteraan sosial seperti penyandang difabel, janda, yatim piatu serta lansia,” pungkasnya.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Agira
Publisher : Imam












