BANGKALAN, Selasa (5 September 2017) suaraindonesia-news.com – Semakin dekatnya pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) yang dijadwalkan terlaksana pada 2018 mendatang selain dinilai suasana politik kian memanas juga berefek pada perealisasian program yang telah dicanangkan sebelumnya.
IR. A. Fanani Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bangkalan mengungkapkan bahwa saat ini didinasnya sedang mengalami kendala untuk melaksanakan programnya dikarenakan belum mendapat persetujuan (tanda tangan) dari bupati.
“Saya gak tahu apakah dikepras, wong lokasinya gak jelas semua. kayaknya malah kegiatan PAK banyak tidak terlaksana. karena tidak diteken oleh pak bupati,” keluhnya.
Diapun mengatakan bahwa pada hari kamis kemarin dirinya bersama dengan pejabat lain telah dipanggil untuk menghadap bupati.
“Hari kamis saya ngantri bersama dengan pak Samsul pak Ismed ditelponin semua, sambil nyetor sapi qurban. padahal saya daftarnya kambing. kalau dilelang nanti jelas salah. sumur pantek masuk program JIAT namanya itu akan banyak tidak dilaksanakan,” tutur mantan Kepala BKP3 tersebut secara gamblang.
Selain itu dirinya menyarankan rekan-rekan media untuk mengklarifikasi terkait DAK secara langsung pada pihak BPKAD.
“Kalau sampean agak jeli coba ke BPKAD tanyakan tentang DAK nanti bakalan bingung itu. Kamis kemaren Bak bupati sampei maghrib itu tetap tidak ditanda tangani,” katanya menyarankan.
Bahkan dirinya menyimpulkankan bahwa menjelang mementum pilkada saat ini Bangkalan dinilai banyak menimbulkan pengaruh.
“Pokoknya sekarang menjelang pilkada ini suasananya panas,” Keluhnya.
“Kegiatan pompa air ini akan tidak terlaksana, pokoknya ruet sekarang ini,” tambahnya menekankan. (Anam)