Reporter: Adi Wiyono
KOTA BATU, Minggu (11/6/2017) suaraindonesia-news. com – Menjelang lebaran produksi minuman jenis sari apel di kota Batu naik dratis hingga tembus 300 persen, untuk memenuhi permintaan dengan lonjakan yang tinggi itu para pengusaha minuman harus banting stir, mereka harus menambah tenaga kerja dan menambah bahan baku, baik bahan baku impor maupun bahan baku lokal.
Untuk bahan baku pokok dari buah apel, baik industri kecil maupun industri besar di kota Batu Siplah, Brosem, flamboyan tidak menjadi masalah karena produksi apel di kota Batu terbilang melimpah, data Badan Pusat Stastistik (BPS) penghasilan buah apel di kota Batu tahun 2014 sekitar 708 ribu Ton per tahun.
Dian Fitria, Pengusaha Sari Apel Flamboyan PT Batu Bhumi Suryatama saat ditemui, Minggu Pagi (11/6/2017) mengatakan bahwa menjelang lebaran atau selama bulan ramadhan ini permintaan sari apel naik dratis per harinya bias mencapai 300 persen.
“Kalau hari biasanya hanya bisa kirim satu truk atau 1000 dus tetapi pada bulan ramadhan ini bisa mencapai 3 truk atau 3000 dus” kata Dian.
Untuk memenuhi kebutuhan akan permintaan barang, pihaknya juga menambah tenaga kerja baru yang bersifat musiman, yang semula hanya ada 15 karyawan tetapi pada musim ini menjadi 45 karyawan yang terbagi dalam tiga sift secara bergiliran dengan kerja siang dan malam.
Wanita Alumni teknik Industri ITN Malang ini menyebut dalam bulan Ramadhon ini setiap hari dilakukan tiga pengiriman hingga empat pengiriman sari apel, barang tersebut dikirim ke kawasan Jawa Timur wilayah barat seperti Madiun, Mojokerto, Jombang, Tulung agung, serta wilayah luar Jawa Timur dan luar Jawa.
