Magetan, Suara Indonesia-News.Com – Jalan alternatif yang menghubungkan ke Solo yaitu jalan antara Pabrik Gula PG Poerwodadie [Godog] sampai ke Simo Kecamatan Kendal Ngawi, Jawa Timur rusak parah dan berlobang berat, hal ini karena dampak dari kendaraan dam truk yang bermuatan tambang berlalu lalang melewati sepanjang jalan itu, disamping jalan itu sempit juga ramai anak sekolah dan anak santri dari Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, hal ini di sampaikan oleh Mohammad Sofyan [54] hari Jum’at [15/5] tokoh warga masyarakat setempat yg juga pengasuh Pondok Pesantren.
Dijelaskan, yang rusak parah dan berlobang itu sepanjang jalan Pabrik gula Poerwodadie di Kelurahan Manisrejo, Desa Pelem, Jungke, Karas dan Desa Taji, lagi arah jalan dari Desa Taji menuju ke Desa Truneng dan Bogem ke arah kota Magetan juga sudah rusak Parah dan berlobang di gerus air hujan.
Belum lagi jalan yang menghubungkan Desa Karas, Kec. Karas, menuju sampai Desa Prampelan, Kec, Karangrejo lebih parah lagi lobangnya , pasalnya banyak kendaraan Dam Truk bermuatan dari hasil tambang galian liar di wilayah daerah sekitar yang sudah berjalan ber bulan bulan, terangnya.
“ Di wilayah Kecamatan Karangrejo dan Kecamatan Karas ini ada 4 [empat] anggota DPRDnya, tapi mereka tutup mata, tutup telinga dan pura pura tidak tau “ padahal dia juga sering melewati dan tau sepanjang jalan yang di lewati banyak yang rusak, imbuhnya.
Ditempat terpisah anggota DPRD Magetan Komisi B dari Partai Nasdem Drs Sudarmawan, di mmintai tanggapan hal ini, mengatakan, memang benar dan mengakui banyak jalan yang rusak parah, hal ini juga sudah di bawa ke forum-forum rapat komisi D yang membidangi, tapi kayaknya mereka juga tidak peduli.
Lebih lanjut, di jelaskan, sering di datangi konstituenya mengadu masalah jalan dampak dari Dam Truk yang bermuatan berat itu, apalagi jalan itu milik PU kelas tiga yang bukan kapasitasnya. Ini semua, jalan rusak, akibat dari dampak Galian Liar sejenis Galian C yang marak di Magetan. Pemerintah Kabupaten sendiri tidak peduli dan setengah setengah dalam mmenangani/menutup galian yang sudah merusak lingkungan ini.
Ditambahkan, pernah bersama masyarakat, mendatangi lokasi galian, sejenis galian C ini di Desa Gebyok Kec Karangrejo untuk segera di tutup, dan pernah di tutup namun sela dua hari di buka kembali oleh oknum.
Untuk itu, ia menghimbau kepada satpol PP dan Kepolisian kalau memang itu tidak berijin resmi dari Pemerintah jangan ragu ragu untuk segera ditutup “ Negara ini Negara Hukum bukan Negara Preman, kena apa ragu-ragu dan takut” pintanya.
Jalan rusak yang rugi juga rakyat dan di bangun kembali juga uang dari rakyat kasihan masyarakat yang melewati di situ, sudah banyak menimbulkan kecelakaan yang hanya gara gara masalah jalan berlobang dan bergelombang. [tar].
