MANOKWARI, Rabu (28 Juni 2017) suaraindonesia-news.com – Mengisi liburan sekolah anak-anak yang tergabung dalam Persekutuan Anak dan Remaja (PAR) Jemaat GKI Syaloom Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, mengikuti kegiatan Sekolah Alkitab Liburan (SAL) di Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari.
Kegiatan yg berlangsung sejak tanggal 23 hingga 28 Juni 2017 ini, mengusung tema pembentukan identitas diri remaja yang positif dan turut berperan aktif dalam pemeliharaan alam ciptaan Tuhan.
Ketua Jemaat GKI Syaloom Wasior, Ibu Pdt. Maria Wayar, S.Si, mengatakan, masalah sosial yang saat ini terjadi dikalangan remaja adalah banyak remaja yang kawin diluar Nikah, Putus Sekolah, Narkoba dan terjerumus dalam hal negatif lainnya. Tegasnya.
“Kita berupaya mengangkat citra diri mereka sehingga mampu menjaga nilai diri mereka yang berharga dan terhindar dari pergaulan bebas yang dapat membawa remaja pada kehancuran,” jelasnya. Rabu (28/06).
Maria berterima kasih kepada pihak orang tua, Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama dan pihak Gereja yang telah memberikan ijin serta memberi kontribusi biaya dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Kegiatan yang di isi 3 orang pemateri dari Puskesmas Wasior, WWF & Gereja. diikuti 68 peserta ini terdiri dari 35 remaja, 8 orang pengasuh, ditambah keterlibatan anak remaja yg ada di sekitar lokasi kegiatan pulau mansinam.
Salah satu pengasuh yang juga kepala SMP Negeri Wasior, Yustinus Rumbarar, S.Pd.,M.Pd menambahkan, bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif dalam merubah karakter Remaja, dimana para Remaja diberikan kesempatan untuk mendeskripsikan pemahaman mereka dari materi-materi yang diperolah.
“Hal ini sesuai dengan implementasi kurikulum 13 PERMENDIKNAS nomor 22 tahun 2003 yang menjelaskan pembelajaran disertakan praktek,” ujarnya.
Sementara salah satu pemateri dari WWF, Matheus Rayar, S.IK, mengatakan, bahwa menjaga alam tetap lestari adalah tanggung jawab semua orang dan untuk menjaga alam dibutuhkan pemahaman yang benar tentang alam.
“Memberikan pemahaman kepada remaja adalah salah satu cara untuk melibatkan generasi sejak dini agar nantinya mereka dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga alam,” terangnya.
Oleh sebab itu, materi yg WWF berikan adalah remaja mengidentifikasi apa yg dilakukan oleh remaja yang merusak lingkungan, bagaimana cara mengatasinya dan remaja dapat mengkampanyekan kepada orang lain.
Peserta kegiatan, Yonan Melalonin, Siswa kelas 3 SMP Negeri Wasior mengatakan, ada banyak pelajaran yang didapatkan dalam mengikuti kegiatan ini.
“Banyak pengetahuan yang kami dapatkan, baik tentang bahaya seksual bagi remaja, Narkoba, Merokok dan bagaimana menjaga lingkungan hidup disekitar kita,” uajarnya. (Maikel)