PAMEKASAN, Kamis (08/05) suaraindonesia-news.com Viral pelayanan fasilitas kesehatan dinilai buruk oleh salah satu warganet di Pamekasan hingga mendapat perhatian khusus dari beberapa warganet lainnya.
Dikutip dari akun Tiktok @Tujuan_Mulia mengatakan, dalam unggahannya bahwa warga Pamekasan mengeluh terkait Fasilitas pelayanan kesehatan di Pamekasan dinilai buruk.
“Karena ini menyangkut tentang kehidupan kita semua kehidupan kami kehidupan anda sekalian menyaksikan video ini apabila kita sakit kita mau kemana apabila kita membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik kita mau ke mana,” ungkapnya dalam akun Tiktok @Tujuan_Mulia.
Lanjut @Tujuan_Mulia mengulasnya, sehingga sangat penting memperhatikan kualitas pelayanan regulasi yang semuanya membutuhkan kenyamanan dan keadilan agar semua yang baik BPJS dan juga non BPJS bisa menerima pelayanan dengan baik keluhan dari para netizen tentang buruknya fasilitas kesehatan di Pamekasan.
“Oleh karena itu kami semua tidak tahu harus ke mana kami juga bukan orang lain di sini kami juga tidak tahu birokrasi ada hal yang sangat perlu diperhatikan karena ini menyangkut tentang kehidupan kita semua kehidupan kami,” tandasnya.
Oleh sabab itu Kepala UPT Puskesmas Proppo, Bambang Budiyono, memberikan tanggapan khusus perihal munculnya video @Tujuan_Mulia di akun Tiktoknya.
Perihal keberadaan Video Tiktok itu tentu sangat merugikan semua pelayanan. Oleh sebab itu perlu memberikan klarifikasi bahwa pelayanan di Puskesmas baik-baik saja dan prima.
“Jadi kalau dikatakan bahwa SDM pelayanan kesehatan itu buruk. Saya kira itu kurang benar dan kurang tepat. Kami sendiri yang ada di pelayanan sangat berupaya untuk terus meningkatkan mutu pelayanan baik dari SDM, perawat bidan maupun dokter selalu memberikan pelayanan yang terbaik,” tandasnya.
Lanjut Bambang Budiyono,menjelaskan, terkait dengan stetmen @Tujuan_Mulia itu dirinya kurang sepakat ketika ada yang mengatakan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan itu buruk dinyatakan itu berarti semuanya dianggap jelek selama ini.
Padahal nakes sudah menerapkan yang namanya service excellence, pelayanan prima dan itu sudah diawali dengan beberapa pelatihan semua peserta Puskesmas dilatih bagaimana cara menerima pasien sesuai SOP.
“Jadi menurut saya mungkin perlu diklarifikasi lagi terkait dengan itu. intinya bahwa kami di pelayanan ini sudah berupaya untuk senantiasa menjaga mutu pelayanan. Kami insyaallah akan terus meningkatkan mutu pelayanan yang baik,” ucapnya.
Ada beberapa memang dari medsos ditemukan, tapi itu pun tidak menyatakan bahwa Puskesmas itu melakukan pelayanan yang buruk. Dari beberapa koreksi masukan atau kritik, dan itu langsung ditindak lanjuti.
“Intinya kami sudah menerapkan pelayanan yang prima termasuk mungkin yang disebutkan di medsos bahwa ada diskriminasi antara pelayanan BPJS dan pelayanan umum. Kami tegaskan tidak ada diskriminasi sama sekali. Justru kami berharap masyarakat menggunakan semua BPJS. Terkait dengan kesiapan sarana prasarana persiapan petugas persiapan obat-obatan semua kita cek sehingga ketika kami memberikan pelayanan itu tidak sampai terjadi kekurangan obat atau mungkin SDM yang belum matang,” tutupnya.