KABUPATEN BOGOR, Senin (10/3) suaraindonesia-news.com – Perumda Air Minum Tirta Kahuripan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 dengan menggelar tasyakuran bertema “Mari Lestarikan Sumber Daya Air untuk Masa Depan”, Senin (10/3/2025).
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sekretaris Daerah, serta perwakilan dari berbagai instansi terkait. Tausiah pada acara ini disampaikan oleh KH. Agus Salim.
Direktur Utama Tedi Kurniawan dalam laporannya menyampaikan bahwa selama 44 tahun, Tirta Kahuripan terus berupaya meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Bogor. Perusahaan juga siap mendukung program kerja pemerintah daerah dalam penyediaan air minum yang berkualitas, merata, dan berkelanjutan.
Dalam sambutan Bupati Bogor yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah, disampaikan harapan agar Tirta Kahuripan semakin meningkatkan kualitas pelayanan dengan memperhatikan aspek kuantitas, kontinuitas, serta keterjangkauan bagi masyarakat. Perusahaan juga didorong untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman agar lebih mandiri secara keuangan dan mampu memperluas cakupan pelayanan.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Tirta Kahuripan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan perkantoran serta edukasi tentang pentingnya penggunaan air bersih.
Selain itu, dilakukan pemberian santunan kepada 134 anak yatim di sekitar kantor cabang dan Instalasi Pengolahan Air (IPA), serta pengundian hadiah umroh bagi pegawai. Acara ditutup dengan tausiah, buka puasa, dan salat magrib berjamaah.
Direktur Umum Abdul Somad menekankan pentingnya menjaga kelestarian sungai sebagai sumber utama air baku. Ia mengingatkan bahwa kerusakan ekosistem hutan dan sungai di hulu sering menjadi penyebab utama banjir bandang, yang tidak hanya merugikan masyarakat sekitar, tetapi juga mengganggu distribusi air bersih bagi pelanggan Tirta Kahuripan.
“Banjir membawa material lumpur yang menyebabkan kekeruhan tinggi, sehingga unit instalasi pengolahan air tidak dapat beroperasi secara normal. Bahkan, beberapa area instalasi terendam dan dipenuhi sampah rumah tangga, yang memaksa kami menghentikan produksi demi menghindari kerusakan lebih lanjut,” jelasnya.
Sebagai langkah mitigasi, Tirta Kahuripan telah memaksimalkan kapasitas reservoir untuk menyimpan air cadangan selama banjir berlangsung. Namun, kondisi cuaca yang tidak menentu serta tingginya penggunaan air pada jam puncak selama Ramadan menjadi tantangan tersendiri.
“Kami tetap berupaya memenuhi hak pelanggan atas air bersih dengan mendistribusikan air melalui mobil tangki, meskipun jumlahnya masih terbatas. Bahkan, kami bekerja sama dengan pihak swasta untuk menyewa tangki air tambahan,” tutup Abdul Somad.
Dengan peringatan HUT ke-44 ini, Tirta Kahuripan berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga sumber daya air demi keberlanjutan pelayanan air bersih bagi generasi mendatang.


 
									










