LUMAJANG, Rabu (28/8/2019) suaraindonesia-news.com – HP android banyak pengaruh negatif dari pada pengaruh positif terhadap pelajar di Kabupaten Lumajang. Hal ini disampaikan Wakil Koordinator Bidang Riset dan Pengembangan Potensi Daerah Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Kabupaten Lumajang, Achmad Fuad Afdlol, SH, tadi siang.
Menurutnya, jaman sekarang yang modern dan teknologi canggih, sering melihat anak-anak di usia ramaja seperti anak sekolah bahkan sekolah dasar misalnya TK sekalipun banyak yang sudah menggunakan perangkat gadget contohnya HP atau Tablet.
“Memang ada sebagian orang tua yang dengan bangga memperlihatkan dan “memproklamirkan” bahwa anaknya sudah menggunakan dan menenteng HP android generasi terbaru kesana kemari,” katanya.
Sebenarnya seberapa besarkah manfaat HP android ini terhadap anak-anak diusia sekolah seperti ini ?
“Paling tidak ada beberapa catatan yang dapat menjadi acuan bagi kita untuk menjawab apakah benar HP memberi manfaat yang besar bagi anak-anak atau bahkan sebaliknya,” ujarnya lagi.
Dampak negatif pengaruh HP Android terhadap anak yang pertama bisa mengganggu perkembangan anak. Sebab dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan/ujian. Bermain HP saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.
“Kedua yaitu efek radiasi yang berbahaya,” ucapnya.
Walaupun hal itu menjadu kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya, penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak.
“Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen,” papar penggiat anti narkoba ini.
HP android, kata Achmad juga sangat rawan terhadap tindak kejahatan. Perlu diingat, pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat. Apalagi HP merupakan perangkat yang mudah dijual, sehingga, anak-anak yang menenteng HP “high end” bisa-bisa dikuntit maling yang mengincar HPnya.
Pria berkaca mata ini juga menyampaikan kalau HP android ini sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.
“Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi juga kekerasan,” ungkapnya.
Jika dikaitkan dengan faktor ekonomi, kata Achmad, merupakan pemborosan jika mempunyai HP android, maka pengeluaran akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja. Ini juga dapat menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang tidak sehat.
“Contohnya, ada keluarga yang tidak mampu, tetapi karena pergaulan dimana teman-temannya sudah dibelikan HP sehingga mereka merengek-rengek kepada orang tuanya padahal orang tuanya tidak mampu, atau bahkan menimbulkan gap antara gank HP keren dan gank HP jadul atau yang belum memiliki,” tambahnya.
Pengaruh yang selanjutnya yaitu e bisa membentuk hedonisme pada anak. Ketika keluar gadget terbaru yang lebih canggih, mereka pun merengek-rengek meminta kepada orang tua, padahal mereka sebenarnya belum memahami benar manfaat setiap fitur-fitur baru secara menyeluruh.
“Anak kita akan sulit diawasi, khususnya ketika masa-masa pubertas, disaat sudah muncul rasa ketertarikan dengan teman cowok/ceweknya, maka HP menjadi sarana ampuh bagi mereka untuk komunikasi, tetapi komunikasi yang tidak baik, hal ini akan mengganggu aktifitas yang seharusnya mereka lakukan, shalat, makan, belajar bahkan tidur !! Karena mereka asyik sms-smsan dengan teman lawan jenisnya,” imbuhnya.
Ada penelitian yang pernah dilakukan, jika efek sampingan dari pengguna HP android yang keseringan, maka jari yang kebanyakan memencet tombol ketika sms-an, bukankah ujung jari memiliki jutaan syaraf ? Apalagi disaat anak-anak pada usia pertumbuhan, tentu kita tidak ingin pertumbuhannya terganggu gara-gara fungsi syaraf yang terhambat pertumbuhannya karena keseringan dipencet.
Dari adanya dampak negatif, ada juga pengaruh positif dari penggunaan HP android ini, semisal mempermudah komunikasi. Misalnya saja ketika orang tua atau pihak keluarga akan menjemput anak ketika pulang sekolah/selesai melakukan kegiatan diluar rumah. Juga menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi. Karena bagaimanapun teknologi ini hari ini sudah merambah hingga kepelososk-pelosok desa.
“Memperluas jaringan persahabatan, juga bisa,” pungkasya.
Memang dikalangan orang tua masih terdapat kontroversi akan hal ini. Dan hal ini layak dikaji oleh para ahli terkait.
Reporter : Fuad
Editor : Amin
Publiser : Mariska