Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPendidikanRegional

Honor TK-TTD Tak Jelas, Kapus Plus Lahusa Cuci Tangan

Avatar of admin
×

Honor TK-TTD Tak Jelas, Kapus Plus Lahusa Cuci Tangan

Sebarkan artikel ini
IMG 20180518 222906
Puskesmas Plus Lahusa

NIAS SELATAN, Jumat (18/05/2018) suaraindonesia-news.com – Tenaga Kesehatan Tidak Tetap Daerah (TK-TTD) di Puskesmas Plus Lahusa merasa akibat ketidak jelasan pembayaran honor mereka oleh pihak Puskesmas setempat.

Salah satau TK TTD yang meminta identitasnya tidak disebutkan kepada wartawan suaraindonesia-news.com mengatakan, pihaknya mengaku resah karena tidak jelasnya honor mereka.

“Setiap kami pertanyakan honor kami ke kepala Puskesmas Plus Lahusa selalu aja di arahkan ke Dinas kesehatan (Dinkes) untuk mendapatkan jawaban,” tuturnya. Jumat (18/05).

Sementara kata dia, saat dirinya bersama teman-temannya usai mempertanyakan persoalan tersebut ke pihak Dinkes pihak Kapus menelpon salah seorang temannya bernisial CL, dengan maksud menghasut/dipaksa untuk tidak mengungkap seluruh masalah di Puskesmas Plus Lahisa.

Baca Juga :  Ferga Aziz: Peran Organisasi Kepemudaan Daerah Berperan Penting Melestarikan Budaya

“Malah pada tanggal 11 Mei 2018 Kapus Lahusa, Lurusan Hati Harefa, SKM., memaksa kami TK-TTD membuat Pernyataan Aktif masing-masing,” ungkapnya.

Ia menyayangkan sikap Kapus Lahusa, sebab menurutnya pihaknya seakan dipaksa membuat pernyataan aktif bersama tujuh (7) orang TK-TTD lain-nya.

Sementara sekdinkes Dr. Aronifasa Laia saat di konfirmasi beberapa awak media menegaskan akan memanggil oknum kapus tersebut untuk dimediasi dan sekaligus memberi teguran keras apa bila informasi yang sampai padanya benar terbukti.

Baca Juga :  FSB Pelopori Gerakan Sampang Bermasker

Sementara Kepala Puskesmas Plus, Kecamatan Lahusa, Lurusanhati Harefa, SKM saat hendak dikonfirmasi beberapa media terkait masalah tersebut, terkesan alergi pada wartawan dan malah langsung pergi begitu saja tanpa alasan yang jelas.

Begitu juga saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya malah menghindar dengan berbagai alasan.

Reporter : Edhyr Baz
Editor : Amin
Publise : Imam