RAJA AMPAT, Rabu (29 November 2017) suaraindonesia-news.com – Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2017 Tingkat Provinsi Papua Barat (PB) dipusatkan di pantai WTC, Kelurahan Sapordanco, Distrik Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Selasa (28/11) pukul 09:00 waktu setempat.
Kegiatan itu dihadiri Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Barat, Nataniel D.Mandacan, Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, Wakil Bupati Raja Ampat, AKBP. Edy Setyanto Erning, Wakil Bupati Raja Ampat, Manuel Piter Urbinas, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, Hendrik Runaweri, Pasi Wanmil Rem 171/PVT, Mayor Infantri Antonius Sigala, Danramil 1704-03/Saonek, Mayor Infanatri Wahlin Rahman, Dan Pos TNI Lantamal XIV Sorong untuk Waisai-Raja Ampat, Letda Laut Elhas Eka.S, Asisten III Bidang Administrasi Umum, Lasiman, Sejumlah pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Pemprov, dan Pemkab Raja Ampat,
Tidak hanya itu, hadir juga Pimpinan, BNI, BRI, Bank Papua daerah setempat. Tokoh masyarakat, agama, adat, pemuda, tokoh perempuan, serta tamu undangan lainnya terlibat dalam Peringatan HMPI dan BMN 2017 Tingkat Provinsi Papua Barat.
Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati mengatakan, Satu hal yang luar biasa bagi kami, dimana Raja Ampat menjadi tuan rumah dalam peringatan HMPI dan BMN Tingkat Provinsi Papua Barat Tahun 2017.
“Ini sangat berarti, kami akan coba dan mendukung penuh apa yang menjadi program Presiden RI, melalui Pemprov Papua Barat. Kami juga akan mensosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus meningkatkan semangat melestarikan alam Raja Ampat,” katanya.
Lanjut Bupati, Atas nama Pemerintah Daerah, saya mengucapakan terimakasih kepada Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dalam hal ini diwakili Sekda yang telah memberikan kepercayaan kepada Kabupaten Raja Ampat, menjadi pusat Peringatan HMPI dan BMN 2017 Tingkat Provinsi Papua Barat.
Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui Gubernur, yang dibacakan Sekda Provinsi Papua Barat, Nataniel D.Mandacan, mengatakan, Hari Menanam Pohan Indonesia dan Hari Menanam Nasional mengambil tema ‘‘Kerja Berasama: Makmurkan Rakyat, Lestarikan Alam”. Tema ini mengandung arti bahwa pengelolaan hutan dan lahan tidak lepas dari keterlibatan seluruh pihak.
“Baik instansi pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota, pelaku usaha BUMN, BUMD, BUMS, maupun organisasi massa dan masyarakat, sebagai pelaku utama pengelolaan hutan dan lahan,” katanya.
Dijelaskan, Kegiatan pengelolaan hutan harus memberikan manfaat nyata bagi peningkatan, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat seiring dengan peningkatan produktivitas hutan dan lahan serta terperliharanya kelestarian alam.
“Upaya penanaman pohon pada beberapa wilayah dan kondisi masyarakat di tanah air, merupakan bagian dari kegiatan keseharian yang sungguh mulia dan seyogyanya dapat kita tularkan,” ujar Nataniel, dihadapan ratusan orang yang hadir dalam kegiatan HMPI dan BMN 2017 tingkat Provinsi Papua Barat.
Dalam rangka menggerakan masyarakat, untuk melakukan penanaman pohon sebanyak 25 batang setiap orang selama hidup. Menteri LHK RI, Siti Nurbaya Bakar melalui Gubernur Papua Barat yang disampaikan Sekda, Nataniel D. Mandacan menuturkan, pihaknya berharap para Gubernur, Bupati, dan Walikota mengajak seluruh masyarakat sebagai resonansi seruan Presiden RI untuk kita bersama-sama menanam pohon.
“Oleh karena itu, penanaman pohon dalam rangka membangun dan memelihara hutan perlu terus digalakan,sehingga terbangun banyak hutan yang berfungsi sebagai green dam serta member manfaat perlindungan keanekaragaman hayati, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penyerapan karbon,” tuturnya.
Dikatakannya, pada saat ini, di beberapa tempat telah terjadi bencana banjir dan tanah longsor. Bencana ini terutama disebabkan oleh penggunaan lahan yang tidak tepat, dimana lahan-lahan yang seharusnya berfungsi lindung digunakan sebagai lahan budi daya. Hal ini menyebabkan hilangnya kemampuan lahan yang berfungsi lindung untuk menyimpan dan mengatur tata air daerah aliran sungai.
“Oleh karenanya, kami meminta kepada para pihak untuk menjaga lahan-lahan yang berfungsi lindung, seperti hutan lindung, sempadan sungai,sempadan danau, daerah sekitar mata air, daerah resapan air, daerah rawan bencana, lahan yang mempunyai kelerengan di atas 40%, dan kawasan pantai berhutan bakau, dengan melakukan penanaman pohon-pohon yang mempunyai kemampuan menyimpan air seperti beringin, aren, randu, bamboo, trembesi, gayam, kluwak, dan lain-lain,” tandasnya.
Penanaman 800 Bibit Pohon, bintanggur, trembesi, tanjung secara simbolis sebagai penutup acara HMPI dan BMN 2017 Tingakat Provinsi Papua Barat. (Zainal La Adala/Jie)