Suara Indonesia-News.Com, Probolinggo – Bersamaan dengan agenda reses Anggota DPR-RI Semester pertama-2015, H. Muhammad Misbakhun, SE, Politisi Partai Golkar asli Pasuruan Jawa Timur yang berhasil menduduki kursi DPR-RI melalui Dapil Pasuruan – Probolinggo, Kamis malam (5/3/15) bertempat di Rumah Makan Sari Puring Kota Probolinggo dalam pelaksanaan Reses di Dapilnya mengundang awak media diajak duduk bersama searing terkait Demokrasi dan masa depan bangsa.
H. Muhammad Misbakhun mengatakan bahwa peran media dalam mengawal demokrasi dan mencerdaskan bangsa dalam era reformasi transparasi ini sangat penting sekali, oleh karena itu kami setiap ada agenda turun ke Dapil akan mengajak rekan-rekan media duduk bersama, searing terkait Demokrasi dan masa depan bangsa ini, ucapnya.
Lebih lanjut HM. Misbakhun mengatakan, di DPR-RI dirinya duduk di Komisi XI dibagian Legislasi/pembuat UU. Tahun ini P.Golkar bersama PDIP sedang menggarap RUU mengenai tembakau dan penjaminan petani tembakau agar tidak termarginalkan, karena banyak regulasi cukai tembakau yang tidak berpihak kepada rakyat/petani tembakau tapi berpihak kepada kepada pengusaha, bahkan pengusaha asing. Petani tembakau supaya tidak termarginalkan, petani tembakau disisi sosial harus dilindungi dengan UU, katanya.
Panca penerimaan pendapatan negara, lanjut H. Muhammad Misbakhun, salah satunya adalah dari cukai. Sekarang pendapatan dari cukai sebesar 140 trilliun, yang 111 trilliun dari cukai tembakau. Dengan RUU yang sedang kami godok sekarang ini kedepan yang dikenakan cukai tidak hanya rokok/tembakau dan minuman ber-alkohol saja, tapi juga minuman bersoda dll, ungkapnya.
H. Muhammad Misbakhun juga mengatakan P Golkar bersama PDIP sekarang juga mengusulkan RUU Per Tembakauan, dengan tujuan untuk menjaga tembakau lokal agar tidak digeser oleh tembakau virginia. Sigaret kretek sevagai warisan Nasional, tembakau sebagai komoditas nasional agar tidak digeser oleh rokok putih produk asing milik phipil Moris. Kepentingan tembakau nasional harus kita lindungi, jelasnya.
Sebelum menutup acara, HM. Misbakhun meminta kepada peran media bila mana mengetahui ada keluhan masyarakat miskin sakit dirawat di RSUD dengan BPJS, mengeluh karena pelayanan yang tidak sesuai, amburadul, kasar atau tidak ramah, supaya ditulis. Karena investasi Pemerintah ke BPJS tidak kecil, tandasnya menambahkan. (Singgih)
