LUMAJANG, Minggu (10 September 2017) suaraindonesia-news.com – Hilangnya dua patung kuda di depan Mako Polres Lumajang, membuat masyarakat Lumajang bisa merasakan secara langsung berkuda di dalam areal alun alun kota Lumajang.
Puluhan kuda didatangkan dari Kecamatan Turen Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur.
Wisnu (10) warga jalan Wahid Hasyim kota Lumajang ini mengatakan jika dirinya sangat senang dengan datangnya kuda beneran di kota Lumajang.
“Selama ini saya belum pernah naik kuda di kota ini. Sebab hanya lihat patungnya saja, di alun alun ada dua dan di Wonorejo ada tiga patung, enak kalau ada kuda yang hidup kayak ini,” ujar siswa kelas V SD ini kepada media ini
Namun kedatangan kuda ini hanya untuk mengikuti event karnaval saja, bukan seterusnya ada di alun alun.
“Ya, sebenarnya pingin kuda kuda ini permanen di alun alun. Kan bisa buat sarana hiburan serta wisata berkuda, sayangnya mereka hanya ikut karnaval,” bebernya.
Wisnu berharap kalau nanti kedepannya Lumajang punya sendiri kuda kuda seperti ini bukan hanya patung kudanya saja sebagai simbol kota.
Sementara itu, menurut Muji salah satu pemilik kuda kepada wartawan juga menjelaskan jika mereka datang ke Lumajang ini menerima undangan dari salah satu peserta karnaval.
“Kami datang bersepuluh dari Turen Malang mas. Ini bukan menetap di sini,” kata Muji saat ditemui di alun alun.
Namun moment ini dimanfaatkan oleh pemilik kuda mengais rejeki juga, yaitu dengan menawari masyarakat naiki kuda mereka dengan membayar sejumlah uang.
“Satu putaran kami mematok tarif Rp 10.000. Kami juga melihat antusias masyarakat Lumajang akan wisata berkuda ini,” ujarnya lagi.
Selain mendapatkan penghasilan dari sewa kuda untuk karnaval, dikatakan Muji dan teman temannya, mendapatkan tambahan income dengan menyewakan kuda untuk dinaiki.
“Ini lumayan, saya dlsudah mendapatkan Rp 50.000 sebentar saja. Padahal kalau di tempat saya sangat sulit mendapatkan income sebesar disini,” pungkasnya. (Afu)