Harga Komoditas Pokok di Sumenep Masih Stabil, Pedagang Diharap Tidak Menimbun - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
BeritaPemerintahan

Harga Komoditas Pokok di Sumenep Masih Stabil, Pedagang Diharap Tidak Menimbun

×

Harga Komoditas Pokok di Sumenep Masih Stabil, Pedagang Diharap Tidak Menimbun

Sebarkan artikel ini
IMG 20241204 102210
Foto: Kantor Diskop UKM dan Perindag Kabupaten Sumenep. (Foto: Ari/Suara Indonesia).

SUMENEP, Rabu (04/12) suaraindonesia-news.com – Sejumlah harga komoditas kebutuhan pokok di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur hingga saat ini masih stabil meski ada kenaikan di musim penghujan yang tengah berlangsung.

Kenaikan harga tersebut, terjadi pada beberapa komoditas tapi masih dalam batas wajar tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

Seperti cabai rawit akibat faktor cuaca dan bawang merah. Meski demikian, masyarakat diminta jangan terlalu cemas karena stok bahan pokok tetap aman.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) Sumenep, Moh. Ramli, mengungkapkan bahwa harga beberapa komoditas mengalami sedikit kenaikan.

“Meskipun ada beberapa kenaikan, namun masih wajar,” ujarnya saat ditemui. Selasa (03/12/2024).

Menurut Ramli, salah satu komoditas yang mengalami kenaikan adalah cabe rawit, yang naik sekitar Rp 1.000 hingga Rp 2.000.

Baca Juga :  Kemenag Sumenep: CJH yang Sudah Menarik Dana Harus Mulai dari Awal

Kenaikan ini disebabkan oleh cuaca buruk. Namun, ia menegaskan bahwa stok kebutuhan pokok di Sumenep masih aman.

Ramli menjelaskan kondisi cuaca ekstrim menjadi perhatian khusus, terutama bagi wilayah kepulauan yang bergantung pada transportasi laut untuk distribusi barang.

Ia berharap agar transportasi laut tetap lancar, mengingat bulan-bulan mendatang memasuki masa rawan cuaca ekstrim.

“Kami terus berkoordinasi untuk memastikan stok bahan pokok tetap aman, terutama di wilayah kepulauan,” tambahnya.

Ramli juga mengingatkan agar para pedagang tidak melakukan penimbunan bahan pokok, karena itu melanggar aturan.

 “Jika terjadi penimbunan, kami akan langsung berkoordinasi dengan aparat penegak hukum,” tegasnya.

Ia juga meminta pembeli untuk berbelanja secara wajar dan tidak memborong.

Baca Juga :  Cakades Harus Miliki Visi dan Misi yang Jelas, Terukur dan Terarah Untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Desa

Sementara itu, salah seorang pedagang di Pasar Anom, Lima, mengungkapkan adanya kenaikan harga pada dua komoditas utama.

“Bawang merah saat ini mengalami kenaikan dari Rp. 20.000 menjadi Rp. 30.000 per kilogram, sementara untuk cabe rawit merah naik dari Rp. 20.000 menjadi Rp. 25.000 per kilogram,” ucapanya.