Reporter: Nazli Md
Blangpidie-Abdya, Suaraindonesia-news.com – Harga daging meugang (tradisi memasak dan dinimatinya bersama keluarga [dropcap][/dropcap]) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mencapai Rp.170 ribu per kilogram. Meskipun tinggi, tidak menyurutkan semangat warga Abdya untuk mendapatkan daging yang sudah menjadi tradisi saat menjelang Bulan Suci Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha itu.
“Membeli daging pada saat hari meugang, jelang Bulan Suci Ramadhan sudah menjadi tradisi ditengah masyarakat kita, jadi sudah tidak asing lagi budaya yang sudah turun temurun tersebut,” kata Wati warga Kecamatan Jeumpa kepada wartawan, Minggu (5/6/2016).
Meskipun harga daging mencapai Rp.170 ribu per kilogram, bahkan ada yang menjual hingga Rp.190 ribu per kilogram seperti di lapak yang sudah dipersipkan pemerintah di daerah aliran sungai Krueng Beukah, namun minat warga untuk mendapatkan daging di hari meugang tetap dipenuhi.
“Kalau kita di Abdya, berapapun harga daging kerbau itu tidak masalah, karena budaya potong kerbau itu hanya terjadi beberapa kali dalam setahun, jadi ada yang akan membeli daging itu,” sebut Wati.
Nyak Ali, salah satu pedagang daging kerbau mengatakan, mahalnya harga daging kerbau itu, disebabkan tingginya harga ternak kerbau dan sapi. Dimana, kerbau dengan taksiran jumlah daging 160-180 kilogram, bisa mencapai 30 juta.
“Sedangkan untuk sapi sekitar 100-150 kiligram dengan taksiran harga mencapai 20 juta,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Abdya, Maswadi, menyebutkan, persedian hewan ternak kerbau dan sapi sudah sesuai target. Jumlah ternak mencapai 416 ekor yang tersebar diseluruh kecamatan.
“Jumlah kerbau sebanyak 331 ekor, sapi sebanyak 85 ekor. Bahkan, bedasarkan laporan, jumlah hewan ternak yang disembelih pada saat prosesi meugang sekitar 270 ekor,” sebut Maswadi singkat.