Reporter: T2g
Gunungsitoli, Jumat (2/12/2016) suaraindonesia-news.com – Banyaknya kasus kejahatan anak di bawah umur yang menjadi korban mayoritas adalah anak perempuan maka untuk penanganannya tentu dibutuhkan Polisi Wanita (Polwan), namun yang terjadi hampir semua polsek yang ada di wilayah Pulau Nias tidak ada Polwannya.
Tentu hal ini menjadi kendala untuk penanganan kasus di setiap polsek yang melibatkan anak perempuan karena tentu jika pihak korban adalah perempuan jelas si korban akan lebih memilih di dampingi/diperiksa oleh polisi perempuan.
Pernyataan tersebut di katakan Naumi Lania, Kordinator Nasional aktivis perlindungan anak dan perempuan.
Menurut Naumi, selama ini memang Polwan di tubuh Polri masih kurang.
“Ini terbukti di hampir setiap polsek yang ada di daerah tidak ada Polwannya,” ujar Naumi.
Untuk itu, Naumi menghimbau agar Bapak Presiden, DPR dan Kapolri untuk memberikan peluang besar untuk penerimaan Polisi Wanita,” jelasnya.

