SUMENEP, Kamis (14/12/2023) suaraindonesia-news.com – Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) Madura, Jawa Timur, mengajak orang tua siswa dengan sekolah, komite sekolah bekerja sama dan harus lebih maksimal mencegah perilaku bullying.
Hal demikian merupakan salah satu cara bagaimana mencegah bullying di sekolah maupun diluar.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPK Sumenep, Mulyadi, saat menghadiri sekaligus sebagai narasumber pada kegiatan Sosialisasi Sekolah Ramah Anak dan Anti Bullying, yang diselenggarakan SDN Kopedi I Kecamatan Bluto. Kamis 14 Desember 2023.
Ketua DPK Sumenep, Mulyadi menyebutkan, jika mengacu berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terdapat sebanyak 2.355 pelanggaran terhadap perlindungan anak yang masuk KPAI hingga Agustus 2023.
Baca Juga: Sebanyak 95 Santri di Sumenep Ikuti Kompetisi MQK 2023
Bullying sendiri menurutnya adalah suatu tindakan agresif yang dilakukan secara berulang yang dilakukan oleh satu kelompok pada satu individu tertentu.
“Biasanya ditujukkan atau dilakukan pada individu yang lebih lemah atau berbeda di antara kebanyakan individu lainnya,” katanya saat dikonfirmasi via telepon.
Sementara, Kepala SDN Kopedi I Kecamatan Bluto, Sujibno menyampaikan apresiasinya terhadap kedatangan anggota Dewan Pendidikan.
Dengan kehadiran DPKS, diharapkan agar bisa memberikan percerahan kepada seluruh siswa, orang tua siswa, guru, dan komite sekolah.
”Itu sebabnya kami berupaya semaksimal mungkin untuk membantu semua orang mencapai pemahaman bersama bahwa bullying sangat berbahaya bagi masa depan anak. Orang tua siswa, komite sekolah, guru, dan dewan pendidikan perlu bekerja sama untuk meminimalisir bahkan mencegah perundungan di dalam dan di luar sekolah,” tandasnya.
Reporter : Ari
Editor : Amain
Publisher : Eka Putri