Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Sebanyak 1.519 guru ngaji, 235 guru ngaji pondok pesantren, 50 hafidz-hafidzah dan 80 orang penginjil, Jumat siang (27/11/) di Masjid Brigjen Sugiono Pusat Perkantoran Terpadu- Block Office Jalan Panglima sudirma kota Batu menerima dana insentif sebesar Rp 4,722 miliar dari walikota Batu Eddy Rumpoko.
”Dana insentif Rp 4,722 Milar itu kami serahkan kepada 1.519 guru ngaji, 235 guru ngaji pondok pesantren, 50 hafidz serta 80 orang penginjil. Penyerahan insentif itu dilakukan enam bulan sekali,” kata Walikota Batu Eddy Rumpoko
Untuk guru ngaji dan guru pondok pesantren, dan guru sekolah minggu masing-masing mendapat insentif Rp 200 ribu per bulan, sementara penghafal Al Qur’an Hafidz mendapat dana Insetif sebesar Rp Rp 250 ribu.
Dana insentif ini berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk tahun 2015 ini telah mengalami kenaikan baik itu jumlah penerima insentif maupun besarnya bantuan itu, tahun 2013 misalnya para guru ngaji mendapat insentif Rp.150 ribu perbulan yang penerimaannya di rapel setahun sekali, namun kali ini penyerahan dilakukan satu tahun dua kali.
Eddy Rumpoko mengatakan Untuk kedepannya insentif guru ngaji tetap diberikan akan tetapi pemberiannya diawali dengan sistem yang bagus dan harus dibangun kwalitas sumberdaya manusianya, apakah itu dengan bentuk pelatihan atau sejenisnya.
“Yang penting sistemnya, bukan pada besarnya insentif, tidak hanya pengembangan ilmu semata tetapi bagaimana masyarakat kita memiliki akhlak dan mental yang bagus,“ kata dia,
Menurutnya, penyerahan insentif ini jangan dilihat soal besar kecilnya tetapi kedepannya bisa membangun budi pekerti yang dan bagaimana bisa mampu melahirkan dan memberi contoh kepada masyarakat luas.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para guru ngaji, ustad dan para kiyayi, penginjil tokoh agama dan tokoh masyarakat yang telah memberikan kontribusi demi kemajuan bangsa dan Negara” ucapnya.
ER sapaan Eddy Rumpoko juga menyebut, dana insentif tersebut merupakan bantuan dari pemerintah atas jasa-jasa pendidik agama bagi anak-anak sekaligus bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.(adi Wiyono).