Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Lebih dari 3 hektar, hutan lindung milik perhutani di kawasan Gunung Panderman, Jumat siang (11/9) terbakar, dalam beberapa jam setidaknya 3 hektar hutan yang semula rindang dan penuh pepohonan, kini menjadi arang dan abu, sementara satwa yang mendiami di hutan sebagian berusaha lari ke pemukiman warga hendak menyelamatkan diri dari amukan sijago merah.
Agar kebakaran tidak meluas dan merembet kemana-mana, Tim pemadam kebakaran, yang terdiri dari warga yang tergabung Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Petugas BPBD Pemkot Batu, Perhutani, Jumat sore (11/9) berangkat ke lokasi untuk menjinakan api.
Petugas tim pemadam kebakaran saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui secara pasti apa penyebab terbakarnya Gunung Panderman. Karena pihaknya masih melakukan investigasi.
Pertama terjadi kebakaran hutan dipetak dekat dusun Princi desa Gading kulon, kecamatan Dau kabupaten Malang dan desa Tlekung Kecamatan junrejo kota Batu. Dikawasan hutan lindung itu yang terbakar ada beberapa jenis pohon, yakni diantaranya pohon aksia dan cemara angin pinus.
Sementara kusdianto warga desa Tlekung, yang rumahnya tidak jauh dengan lokasi kebakaran mengatakan bahwa kebakaran hutan bukan terjadi sekarang tetapi sudah sejak tiga hari lalu.
“Setahu saya sudah tiga hari lalu, mungkin lebih dari tiga hektar, pada malam hari kebakaran tampak jelas, api terus membara” kata dia
Sedang Novanto pemburu satwa dengan mengunakan anjing, mengaku saat kebakaran terjadi hewan-hewan banyak yang turun ke kampung ke pemukiman warga.
“Ada yang ditangkap warga bersama anjingnya, seperti celeng atau babi hutan, sedang kijang dan rusa kabur ” kata dia
Data yang didapatkan suara indonesia, Di hutan Gunung Panderman terdapat sekitar 30 populasi Lutung Jawa, puluhan ekor monyet ekor panjang, beberapa jenis burung langka seperti Kepodang, Sri Gunting, Elang dan sejumlah satwa lainnya terancam kehidupannya akibat kebakaran hutan. (Adi Wiyono).