Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PeristiwaSosial BudayaTeknologi

Gotong Royong Selesai 23 Hari, Jembatan Rowobungkul Akhirnya Mulai Bisa Dilewati Warga

×

Gotong Royong Selesai 23 Hari, Jembatan Rowobungkul Akhirnya Mulai Bisa Dilewati Warga

Sebarkan artikel ini
IMG 20170424 161831
Jembatan Rowobungkul

 

Reporter: Lukman

BLORA, Senin (24/4/2017) suaraindonesia.news.com – Setelah tepat 23 hari kerja bakti, jembatan hasil iuran warga warga dua Desa di wilayah Ngawen Selatan, yaitu Desa Rowobungkul dan Desa Gedebeg akhirnya bisa digunakan.

Berawal dari keprihatinan warga dua desa selama 25 tahun terakhir, jembatan ambrol tak berbekas sejak tersapu banjir. Warga terpaksa melewati jalan memutar sepanjang 6 kilometer untuk pergi ke pasar, anak-anak berangkat sekolah, hingga keperluan lain.

Jembatan yang melintas di bekas rel kereta muat kayu milik Perhutani tersebut sudah direncanakan dibangun dengan dana APBD Kabupaten Blora. Namun karena perlu ijin tertulis dari Perhutani Pusat, maka dana APBD sementara belum bisa diploting untuk bangun jembatan tersebut.

Baca Juga :  Ketua PWI Kota Bogor Tutup Usia

Karena kebutuhan warga semakin mendesak, akhirnya tokoh pemuda, perangkat desa, tokoh agama berkumpul di rumah Kamituwo Tembang Lasno. Hadir juga Kades Rowobungkul Sugianto, Kades Gedebeg Sriyatun, Kamituwo Kepitu Panijan.

Dalam pertemuan yang diinisiasi Siswanto, tokoh masyarakat Rowobungkul tersebut, akhirnya disepakati pembangunan dilaksanakan dengan iuran warga dan tenaga kerja bakti warga dua desa selama 23 hari tanpa dibayar.

“Saya mengapresiasi kesadaran hati dan pikiran warga dua desa, saat belum panen padi dan palawija, warga tetap bersedia iuran. Sampai anggota babinsa, babinkamtibmas, perhutani, tokoh masyarakat desa lain simpati datang membantu,” terang Siswanto yang juga Ketua DPD Partai Golongan Karya Kabupaten Blora itu.

Baca Juga :  Pasar Hewan Di Desa Bangkal, Akhirnya Resmi di Pindah Ke Pasar Ternak Terpadu Bluto

Dalam catatan awak media, gerakan gotong royong yang diinisiasi Siswanto telah beberapa kali memantik partisipasi warga. Diantaranya perbaikan jalan Jeglongan Sewu Plumbon-Bergolo-Pipes, juga gotong royong perbaikan jalan dalam desa Rowobungkul.

Semetara itu disinggung mengenai perkiraan jumlah dana, Yoto menghitung sekitar 36 juta yang berupa uang. Sedang tenaga kerja, iuran makan dari warga tidak kami hitung.

“Panjang jembatan 16 meter, lebar 2,5 sehingga selain sepeda motor, jembatan bisa dilewati truk dan mobil pribadi,” tambahnya.

Pantauan suaraindonesia-news.com, gerakan gotong royong yang diinisiasi Siswanto telah beberapa kali memantik partisipasi warga. Diantaranya perbaikan jalan Jeglongan Sewu Plumbon-Bergolo-Pipes, juga gotong royong perbaikan jalan dalam Desa Rowobungkul.