GMPL Kembali Mengepung Balai Desa Sapeken - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Peristiwa

GMPL Kembali Mengepung Balai Desa Sapeken

×

GMPL Kembali Mengepung Balai Desa Sapeken

Sebarkan artikel ini
IMG 20150723 170714
Warga Saat Lurug Balai Desa Sapeken

Sapeken, Suara Indonesia-News.Com – Ratusan warga sapeken yang mengatas namakan Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan (GMPL) kembali demo balai Desa Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (23/7/2015).

Aksi demokali ini merupakan  lanjutan  terkait dugaan tindakan asusila yang dilakukan Ahmat Holla, pengasuh salah satu lembaga swasta yang ada di kecamatan sapeken.

Muzakkir Sekdes Desa Sapeken
Muzakkir Sekdes Desa Sapeken

Pantauan Suara Indonesia dilokasi, kedatangan sekitar dua ratusan warga yang mengatas namakan  Gerakan masyarakat peduli lingkungan (GMPL) tersebut, mendesak kepala desa agar segera mengambil sikap tegas untuk melakukan pengusiran terhadap  dugaan pelaku kejahatan sexual yang diduga dilakukan Ahmat holla kepada Hutnia (16) siswa SMAN  sapeken  bulan mei lalu.

Baca Juga :  71 Siswa SD Muhammadiyah 4 Kota Batu Keracunan

Para pendemo menuntut agar pelaku diusir dari daratan Sapeken sesuai dengan Surat kesepakatan  yang telah ditanda tangani oleh Tokoh adat, tokoh masyarakat, pihak desa dan Forpimka kecamatan Sapeken.

“Kami masyarakat kampung kota menuntut agar pelaku diusir dari daratan Sapeken, kami tidak menginginkan kehadiran (matholla) dibumi sapeken, tidak ada pilihan lain, harus diusir,” tegasnya Masahar Kordinator aksi.

Sementara kepala desa Sapeken Anwar Sadat, Membenarkan adanya tuntutan dan desakan  masyarakat agar pelaku diungsikan dari desa Sapeken.

Baca Juga :  Ervina Ratna Sari: Perempuan Harus Kreatif Agar Tidak Dianggap Lemah

“Kami tidak bisa menolak apa yang menjadi tuntutan masyarakat, mau tidak mau karena kita harus  menjaga stabilitas keamanan, ketentraman warga, akhirnya dibuatlah Surat Dinas, Surat Perintah untuk meninggalkan Desa Sapeken,” Terang Anwar.

Surat keptusan dengan Nomer, 145/152/435/427.101/2015, tersebut. Kemudian dibacakan oleh Muzakkir selaku sekdes desa sapeken didepan para warga sebelum diserahkan kepada saudara Matholla.

Selanjutnya para pendemo merasa senang dengan keputusan kepala desa, dan langsung membubarkan diri dengan tertib. (Sur).