Reporter: Cahya
Surabaya, Selasa 20/09/2016 (suaraindonesia-news-com) – Service-Learning (SL) merupakan model pembelajaran lapangan. Tujuan model pembelajaran SL ini selain melatih mahasiswa agar memiliki pengetahuan tentang situasi nyata dalam masyarakat dan kemampuan untuk mengatasinya, serta untuk membentuk karakter terutama agar mereka memiliki kesadaran berbela rasa atau peduli terhadap kaum yang lemah dan tersisihkan (preferential option for the poor).
Sebagai penggerak pertama, Universitas Kristen Petra (UK Petra) yang menjalankan metode SL dalam pengajarannya menggelar Festival SL.
“Festival of Service-Learning ini digelar untuk menyambut 6th Asia Pasific Regional Conference on Service-Learning (SL) yang akan digelar tahun depan. Kegiatan ini sendiri terdiri dari Mini Simposium, pameran karya SL dan Workshop”, ungkap Dr. Juliana Anggono selaku kepala Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) UK Petra.
Hari kedua (20/9) gelaran kegiatan ini, diawali dengan Workshop Service Learning mulai pukul 08.30-12.30 WIB di Ruang Konferensi IV gedung Radius Prawiro lantai 10 kampus UK Petra menghadirkan Judy Yeh., P.h.D berasal National Sun Yat-Sen University-Taiwan. Judy Yeh yang berkaca mata ini menjelaskan pada setiap dosen yang hadir akan pentingnya metode SL dalam penerapannya di setiap mata kuliah.
Tak lama kemudian, pameran karya SL resmi dibuka oleh Agus Arianto Toly, S.E, Ak., M.S.A. selaku Wakil Rektor bidang Keuangan UK Petra. Pameran karya SL ini terdiri dari 37 mata kuliah yang ada di UK Petra. Karya –karya matakuliah SL dari berbagai Program Studi di UK Petra tersebut berupa rancangan bangunan dan fasilitas sekolah dan rumah tinggal, kemasan produk, produk keratif dan produk berbahan baku limbah, naskah berita TV dalam bentuk video, desain promosi makanan tradisional, film aktifitas SL, buku dan educational poster matakuliah bermetode SL.
Untuk produk SL itu sendiri masing-masing memiliki tema yang di tentukan oleh dosen masing-masing yang dibagi dalam kelompok. Salah satunya dari Program Studi Desain Interior (mata kuliah Creativpreneurship) dengan dosen Dr. Yusita Kusumarini, S.Sn,M.Ds memberikan arahan pada para mahasiswanya untuk menggunakan bahan-bahan bekas yang terbuat dari alam dan kemudian mereka kreasikan sehingga menjadi sebuah barang baru yang memiliki nilai jual dan dapat dipergunakan kembali dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan untuk desain kemasan dengan dosen Dr. Listija Natadjaja, ST., MT., M.Des dan Elisabeth Christine Yuwono, S.Sn., M.Hum menggunakan bahan baku alam seperti bahan karung, kulit jagung, rotan dan bambu.
Kemudian dilanjutkan dengan Mini Simposium mulai pukul 13.30 di RK IV, gedung Radius Prawiro lantai 10 gedung UK Petra. Menghadirkan tiga pembicara yaitu Christine Wonoseputro, S.T., M.A.S.D. yang juga dosen dari Program Studi Arsitektur UK Petra, Felecia, S.T., M.Sc. merupakan dosen dari Program Studi Teknik Industri UK Petra serta Megawati Wahjudinata, S. Sos., M.Med.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UK Petra. Ketiga pembicara ini akan sharing pengalaman mengenai rancangan kelas SL yang menjawab kebutuhan komunitas serta pengembangan civic responsibility bagi mahasiswa itu sendiri.