SUMENEP, Sabtu (28/9/2019) suaraindonesia-news.com – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), menggelar aksi solidaritas dan berorasi di depan Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu (28/9). Aksi kali ini juga diikuti Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM).
Dalam orasinya, mereka menuntut agar Polri mengusut tuntas atas tragedi meninggalnya salah satu kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), atas nama Immawan La Randi yang gugur karena luka tembak di bagian dada sebelah kanan selebar 5 cm dan kedalaman 10 cm.
Horri selaku Korlap aksi menyampaikan bahwa pihaknya menuntut agar Kapolri secara tuntas mengusut kasus ini, dan Kapolri segera mencopot jabatan Kapolda Sulawesi Tenggara.
“Sudah jelas yang tertera dalam Perkapolri No.16 Tahun 2006 tentang pengendalian massa secara tegas menyebutkan, bahwa polisi dilarang membawa dan menggunakan senjata/peluru tajam,” kata Horri.
Sedangkan yang terjadi di lapangan kata Horri, terdengar beberapa kali suara tembakan yang diarahkan kepada mahasiswa, sebelum akhirnya mengakibatkan jatuhnya korban Immawan La Randi.
Wakapolres Andi Febrianto Ali, SE menyampaikan pada awak media, agar mahasiswa bersabar dulu karena tim Investigasi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
“Sesuai dengan intruksi Presiden terhadap Kapolri untuk segera mengusut tuntas kejadian ini, maka Kapolri sudah membentuk tim investigasi dan hasil dari investigasi itu sendiri masih belum ada, jadi saya minta sama-sama bersabar hingga hasil dari investigasi itu keluar dan di umumkan secara nasional,” jelasnya.
Selanjutnya, diakhir aksinya, IMM Sumenep mengajak jajaran Polres Sumenep mengadakan Sholat Gaib bersama yang di tujukan kepada Almarhum Immawan La Randi sebagai bentuk belasungkawa terhadap Almarhum Randi yang gugur pada saat demo.
Reporter : Dayat
Editor : Amin
Publisher : Marisa













