Reporter: Liq
Sumenep, 24/8/2016 (Suaraindonesia-news.com) – Gara-gara tidak memakai seragam baru, Wasil Umam, salah satu siswa sekolah menengah pertama (SMPN) 1 Gapura, Sumenep, Madura, Jawa Timur harus menerima pukulan dari salah satu oknum guru kelasnya.
Moh. Afif orang tua korban saat dikonfirmasi terkait putranya yang dipukul guru kelasnya membanarkan adanya peristiwa tersebut.
“Benar mas anak saya dipukul kemarin diruang kelasnya, pada waktu itu anak saya kelas VIII/4 di tanyak sama gurunya (Rini, red) kenapa baju seragam kamu kok jelek, kok sampai sekarang kamu belum beli baju seragam,” kata rini menirukan ucapan anaknya. Rabu (24/8/2016).
Afif juga menjelaskan, bahwa sebelumnya anaknya mendapat bantuan dari sekolah (PIP, red) sebesar 365.000 sedangkan yang diterima 165.000, itupun di persulit oleh pihak sekolah.
“Uang tersebut disuruh dibelikan baju seram sekolah, ya saya kepasar sudah dua kali mencari baju seragam ukuran anak saya tetapi belum mendapatkan yang pas sesuai ukuran anak saya,” jelasnya.
Menurutnya, hingga saat ini korban masih dalam kondisi sakit dan tidak mau sekolah karena takut dan malu pada temannya.
Sementara Rini Isnaini oknum guru yang melakukan pemukulan terhadap anak didiknya, mengakui bahwa dirinya melakukan pemukulan dibagian pipi (nempeleng, red) terhadap korban.
“Ia mas, saya kemarin nempeleng anak itu,” aku guru yang mengajar matematika itu.
Informasi yang berhasil di himpun oleh suaraindonesia-news.com, pelaku memang sering melakukan pemukulan terhadap anak didiknya saat di sekolah.
Guru menghukum pastinkrn anak salah. Kalo anak salah dibela…mau dikemanakan moral generasi muda. Orang tidak bisa membedakan mana benar mana salah….sungguh sangatbmemprihatinkan masa depan pendidikan di negrei ini. Saya khawatir akan berlaku hukum alam. Siapa yang kuat itulahbyang menang.