Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaHukum

Gabungan Polda Jawa Timur, Papua, Papua Barat dan DIY Gagalkan Jaringan Penyuplai Senpi dan Ribuan Amunisi Untuk KKB

Avatar of admin
×

Gabungan Polda Jawa Timur, Papua, Papua Barat dan DIY Gagalkan Jaringan Penyuplai Senpi dan Ribuan Amunisi Untuk KKB

Sebarkan artikel ini
IMG 20250312 212610
Foto: Deretan barang bukti senpi dan amunisi serta sejumlah barang bukti lainnya yang berhasil diamankan oleh gabungan Polda Papua, Papua Barat, Jawa Timur dan DIY dari para tersangka penyuplai senjata lintas provinsi untuk KKB.

PAPUA, Rabu (12/3) suaraindonesia-news.com – Aparat gabungan yang melibatkan Polda Papua, Polda Papua Barat, Polda Jawa Timur, dan Polda DIY berhasil mengamankan tujuh tersangka penyuplai senjata api kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, yang beroperasi lintas provinsi.

Dalam operasi ini aparat juga menyita 17 pucuk senjata api dan 3.573 butir amunisi. Keberhasilan ini disampaikan langsung oleh Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin, didampingi oleh Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani.

Ia menegaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya serius Kepolisian dalam memberantas penyelundupan senjata ke wilayah Papua.

“Kami tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang mencoba memasok senjata ke kelompok bersenjata. Operasi ini menunjukkan bahwa aparat keamanan bekerja maksimal untuk menutup jalur distribusi senpi ilegal dan memastikan stabilitas keamanan di wilayah Papua,” ujar Irjen Pol Patrige Renwarin, dalam rilis tertulisnya, Rabu, (12/3).

Ia mengatakan, dalam hasil penyelidikan yang dilakukan sejak 6 hingga 9 Maret 2025, aparat berhasil menangkap sejumlah pelaku yang terlibat dalam sindikat penyelundupan senjata.

Salah satu pelaku utama yang sudah ditangkap adalah YE alias JAS, yang berperan dalam menyediakan dana dan mengkoordinasikan pembelian senjata untuk KKB di Puncak Jaya.

Baca Juga :  Gugatannya Dikabulkan MK, Petrus Kasihiw Sebut Ini Kemenangan Bersama

Selain YE, aparat juga menangkap TW, MH, MK, P, ES, dan AP, yang memiliki peran berbeda dalam jaringan ini, mulai dari pencarian senpi, penyelundupan, hingga pembuatan senjata rakitan.

Dalam operasi tersebut, aparat mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, 17 pucuk senpi yang terdiri 6 laras panjang, 6 laras pendek, dan 5 rakitan, munisi sebanyak 3.573 butir berbagai kaliber.

Selain itu, terdapat peralatan perakitan yang terdiri dari mesin bubut, gerinda, las listrik, dan kompresor.

Kemudian bahan peledak sebanyak 2 detonator, komponen senjata (magasin, popor, laras senjata rakitan, dan berbagai dokumen pendukung lainnya), serta uang tunai sebesar Rp 369.600.000 (Tiga ratus enam puluh sembilan juta enam ratus ribu rupiah).

“Barang bukti ini ditemukan di berbagai lokasi, termasuk rumah tersangka di Bojonegoro, Sleman, dan Manokwari, serta dalam tabung kompresor yang dimodifikasi untuk mengelabui pemeriksaan di pelabuhan,” beber Irjen Pol Patrige Renwarin.

Ia menerangkan, bahwa dari hasil pemeriksaan menunjukkan jaringan ini memiliki sistem distribusi yang rapi.

“TW bertugas membeli dan menyelundupkan senjata dari Jawa Timur ke Papua, sementara ES berperan sebagai perantara penyimpanan senjata dan amunisi di Manokwari,” ujarnya.

“MK bertugas sebagai operator pembuatan senpi rakitan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dan P membantu dalam pembuatan popor serta menguji kelayakan senjata di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur,” kata Patregi, lebih lanjut

Dalam kesempatan yang sama, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan penyelundupan senjata.

“Kami meminta masyarakat untuk proaktif dalam menjaga keamanan. Jika ada informasi terkait aktivitas ilegal, segera laporkan kepada aparat keamanan terdekat agar dapat segera ditindaklanjuti,” tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa upaya penegakan hukum terhadap jaringan pemasok senjata ke KKB akan terus dilakukan secara intensif.

“Kami tidak akan berhenti sampai akar permasalahan ini benar-benar terputus. Siapa pun yang mencoba mengacaukan keamanan dengan memasok senjata kepada KKB akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujar Yusuf.

“Dengan keberhasilan operasi ini, diharapkan jalur penyelundupan senjata ke Papua semakin tertutup dan stabilitas keamanan dapat lebih terjaga. Kami juga memastikan bahwa penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengungkap jaringan lain yang masih beroperasi,” tukasnya.