ACEH, Rabu (03/12) suaraindonesia-news.com – Forum Mahasiswa dan Pemuda Aceh Kawasan (FOMAPAK) menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Organisasi tersebut menilai dampak bencana telah meluas, mencakup korban jiwa, kerusakan infrastruktur, serta terganggunya aktivitas ekonomi masyarakat di sejumlah kabupaten/kota.
Dalam keterangan resminya, FOMAPAK menyebut ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal, akses jalan utama terputus, pusat ekonomi daerah berhenti beroperasi, dan distribusi bantuan masih menghadapi banyak hambatan. Situasi ini dinilai telah melewati kemampuan penanganan pemerintah daerah dan masuk dalam kategori darurat kemanusiaan lintas-provinsi.
Ketua Divisi Media, Publikasi, dan Hubungan Internasional FOMAPAK, Syed Oesman, menyatakan bahwa pemerintah pusat perlu mempertimbangkan penetapan status Bencana Nasional sebagai langkah percepatan penanganan.
“Penetapan ini penting bukan untuk mempersoalkan aspek politik atau administrasi, tetapi untuk memastikan mobilisasi sumber daya nasional secara maksimal, mulai dari logistik, personel penyelamat, alat berat, armada udara, hingga akses bantuan internasional bila diperlukan,” ujar Syed Oesman dalam siaran pers, Rabu (3/12).
Menurutnya, penetapan status Bencana Nasional akan mempercepat sejumlah langkah strategis, di antaranya:
- Distribusi bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terisolasi.
- Mobilisasi alat berat dan pasukan SAR ke titik-titik kritis.
- Pemulihan jaringan komunikasi, air bersih, dan layanan kesehatan.
- Koordinasi terpadu antar kementerian, lembaga negara, pemerintah daerah, dan organisasi kemanusiaan.
- Pemulihan ekonomi masyarakat, terutama sektor pertanian, perikanan, dan UMKM yang terdampak berat.
FOMAPAK juga mengimbau seluruh pihak untuk memperkuat solidaritas nasional serta mengutamakan kepentingan kemanusiaan. Perbedaan pandangan disebut harus disisihkan demi keselamatan warga yang sedang terdampak.
“Kami berharap pemerintah pusat dapat mengambil langkah luar biasa sesuai skala ancaman yang dihadapi masyarakat di tiga provinsi tersebut. Setiap detik sangat berarti bagi penyelamatan jiwa dan percepatan pemulihan,” tambah Syed Oesman.













