PROBOLINGGO, Kamis (21 September 2017) suaraindonesia-news.com – Sebagai bentuk keseriusan untuk bertarung dalam pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2018, Firnanda Zulkarnain, Calon Walikota Probolinggo yang diusung oleh Partai Golkar, menyerahkan Formulir Pendaftaran sebagai calon Walikota Probolinggo kepada panitia penjaringan calon Walikota dan Wakil Walikota yang digelar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 29-Agustus hingga 9-September-2017 lalu.
Dalam penjaringan calon Walikota dan Wakil Walikota Probolibggo yang di gelar PPP tersebut, sesuai jadwal, formulir yang telah ambil oleh para calon harus dikembalikan kepada panitia penjaringan mulai 11- 22-September-2017. Dalam kurun waktu 11 hari semua calon yang telah mengambil formulir pendaftaran harus mengembalikan kepada panitya.
Untuk membuktikan keseriusannya maju sebagai calon Walikota Probolinggo, Kamis siang (21/9) Firnanda Zulkarnain dengan didampingi Ketua dan pengurus harian partai Golkar, Dewan Penasehat beserta Organisasi sayap yang didirikan menyerahkan kembali formulir pendaftaran yang diambilnya pada 29-Agustus-2017 lalu kepada panitia penjaringan sebagai calon Walikota Probolinggo di kantor DPC PPP Probolinggo.
Di kantor DPC PPP, Firnanda Zulkarnain bersama rombongan ditemui langsung Ketua DPC PPP David Rosyidi dan Jumain selaku Ketua panitia penjaringan calon Walikota dan Wakil Walikota PPP.
Penyerahan formulir tersebut sebagai bukti bahwa Firnanda Zulkarnain resmi mendaftar calon Walikota Probolinggo melalui PPP.
Firnanda Zulkarnain yang lebih populis disapa dengan sebutan mas Nanda langsung menyerahkan berkas yang didalamnya berisi formulir pendaftaran dan persyaratan lainnya kepada panitia.
Setelah berkas diperiksa satu persatu, Fuad Buadi selsku Sekretaris panitia penjaringan menyatakan persyaratan yang diserahkan mas Nanda masih kurang dua, yakni tidak menyertakan visi misi dan hasil survey.
Kepada panitia, mas Nanda mengatakan, tentang visi dan misi dan hasil survey akan segera diserahkan kepada panitia , dan visi misi akan disampaikan saat pemaparan visi-misi calon wali kota yang akan digelar dalam Rapim PPP pada 28-September nanti.
Sebelum meninggalkan Kantor DPC PPP Kota Probolinggo, seusai menyerahkan formulir pendaftaran sebagai calon Walikota kepada panitia penjaringan, kepada sejumlah wartawan, mas Nanda mengatakan, jika pengembalian formulir kepada panitia sebagai bukti keseriusannya.
“Saya mengambil formulir pendaftaran dan mengembalikan kepada panitia penjaringan PPP, ini sebagai bukti bahwa saya sudah siap untuk maju dalam pertarungan Pilkada Walikota Probolinggo tahun 2018 mendatang, Ini sebagai bukti keseriusan saya”, katanya ke sejumlah wartawan.
Disinggung mengenai penentuan siapa calon Wakil Walikotanya, mas Nanda mengatakan, mengenai penentuan Wakil walikota pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan semua pihak, juga dengan semua partai, dan sudah ada beberapa yang terjalin.
“Intinya siapapun wakil walikotanya tidak ada masalah, tinggal bagaimana kita melihat bibit, bobot dan bebetnya, serta harus memiliki kesamaan visi misi dengan kita. Karena kita sudah memiliki visi misi yang sudah kita sebar luaskan kepada masyarakat dua bulan lalu. Dan visi misi itu merupakan janji kita kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sementara ketua DPC PPP David Rosyidi mengatakan, Firnanda Zulkarnain adalah calon Walikota Probolinggo yang ke dua kalinya mengambil formulir pendaftaran, dan yang ke dua kalinya juga menyerahkan formulir pendaftaran kepada panitia penjaringan.
David mengatakan, jumlah calon Walikota/Wakil Walikota Probolinggo yang mengambil formulir pendaftaran dalam penjaringan yang digelar PPP pada 29-Agustus hingga 9-September-2017 lalu ada 5 calon, Yakni Habib Hadi (PKB), Firnanda Zulkarnain (P. Golkar) Zulfikar Imawan (Nasdem) Mr. X, serta dr. Aminudin.
Sementara hingga hari ini, Kamis (21/9) baru dua calon yang telah mengembalikan, yakni Habib Hadi dari PKB dan Firnanda dari Partai Golkar. Untuk terakhir pengembalian formulir ditunggu sampai hari Jumat (22/9) hingga jam 14.00 WIB. Bila mana sampai batas waktu yang sudah ditentukan formulir tidak diserahkan (dikembalikan) maka calon tersebut di dis kulifikasi.
Ditempat yang sama, Fuad Buadi, Sekjen PPP disinggung wartawan terkait calon yang mendaftar harus menyertakan hasil survey dan visi misi, dia menjelaskan, survey dan visi misi merupakan persyaratan yang diminta oleh pusat.
“Hasil survey dan visi misi dari masing masing calon Walikota nanti ada penilaian tersendiri dari pengurus sebagai laporan pemandangan umum (LPU), dan akan dikirim ke wilayah untuk di evaluasi,” terangnya. (Singgih).