Raja Ampat, Suara Indonesia-News.Com – Berdasarkan Undang-undang (UU) OTSUS maupun Perpu No 1 tahun 2008, indeks keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan di kabupaten Raja Ampat harus mendapatkan perhatian khusus, pasalnya, pembangunan di bidang kesehatan adalah salah satu indikator keberhasilan pemerintahan dalam memajukan dan membangun sebuah daerah.
Problem yang dihadapi Kabupaten Raja Ampat di bidang kesehatan saat ini antara lain: Kurangnya tenaga medis dan paramedis di pelayanan kesehatan dasar (puskesmas) dan pelayanan kesehatan lanjutan (Rumah Sakit) serta kurangnya ketersediaan obat dan fasilitas medis, baik di puskesmas maupun Rumah Sakit.
Tingginya kasus gizi buruk/defesiensi gizi pada anak-anak dan ibu hamil,dan keberadaan penderita penyakit Frambusia walapun laporan WHO tahun 2004 menyebutkan keberhasilan pemberantasan penyakit ini.Belum lagi keberadaan penderita penyakit TBC baik dewasa maupun anak-anak ditambah lagi dengan persoalan terkait pengiriman pasien kondisi kritis ke Sorong,meskipun di Waisai ibukota kabupaten Raja Ampat memiliki RSUD dengan fasilitas ICU.
Permasalahan di bidang kesehatan tersebut menjadi skala prioritas program kerja bagi pasangan calon kepala Daerah Kabupaten Raja Ampat,H.Abdul Faris Umlati,SE dan wakilnya, Manuel Piter Urbinas, S. Pi, M.Si (FIRMAN) jika terpilih menjadi Bupati dan wakil Bupati Raja Ampat Periode 2015-2020 nanti.
Pasangan calon calon kepala Daerah kabupaten Raja Ampat, H.Abdul Faris Umlati,SE dan wakilnya, Manuel Piter Urbinas, S.Pi, M.Si (FIRMAN) sangat mengerti dan menyadari bahwa permasalahan pembangunan bidang kesehatan di kabupaten Raja Ampat harus segera diselesaikan dan menjadikan pelayanan kesehatan gratis sebagai komitmen moril dalam program 100 hari kerja, dan ini bukan sekedar wacana atau retorika semata. Seperti kasus Gizi buruk merupakan hal yang sangat ironis di kabupaten Raja Ampat, karena sumber daya alam Raja Ampat dalam hal ini perikanan bukanlah hal yang langka untuk didapat.
Ikan adalah penyedia asupan protein tinggi, berbeda dengan kondisi masyarakat miskin di negara Afrika atau di belahan nusantara lainnya.Gizi buruk dapat terjadi dikarenakan indeks kemiskinan yang tinggi atau pemahaman masyarakat tentang sanitasi dan kebersihan yang rendah, sehingga parasit (Bakteri dan cacing) selalu menjadi kasus temuan dalam penanganan gizi buruk balita di Raja Ampat.
Kasus gizi buruk memiliki implikasi yang besar terhadap generasi penerus di kabupaten Raja Ampat, oleh karena FIRMAN juga menitikberatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi sampai pada level murid sekolah dan orang tua/wali murid.
Perbaikan gizi dan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita juga harus menempati skala prioritas dalam pelayanan kesehatan Gratis di Raja Ampat. Kondisi geografis Raja Ampat yang daerahnya 80% lautan dengan dikelilingi ribuan pulau menjadi tantangan yang harus dijawab, pasalnya cermin keberhasilan pembangunan kesehatan adalah ketika kondisi kesehatan masyarakat dipelosok kampung-kampung sudah baik.Program layanan kesehatan Gratis bukan hanya masalah pengobatan (kuratif) tetapi juga menyangkut promosi kesehatan dan pencegahan penyakit atau wabah menular,maka solusinya alokasi program layanan kesehatan Gratis harus memasukan parameter upaya promotif-preventif kepada masyarakat.
Sebagai bentuk realisasi program, FIRMAN sudah mengkaji,menghitung dan menyiapkan Peraturan Bupati (PERBUP) terkait pelayanan kesehatan Gratis bagi masyarakat. Dalam hal ini peningkatan anggaran di bidang kesehatan diikuti oleh pelaksanaan program kerja kesehatan yang tepat sasaran dan pengawasan kinerja seluruh unit pelayanan kesehatan di Raja Ampat.
Secara singkat dan spesifik, proogram pelayanan kesehatan Gratis di Raja Ampat mempunyai tujuan antara lain, meningkatkan indeks kesehatan perseorangan pada seluruh masyarakat di kabupaten Raja Ampat, dan memberikan kemudahan akses pelayanan kesehatan dasar kepada seluruh masyarakat Raja Ampat serta meningkatkan standar mutu pelayanan kesehatan masyarakat di kabupaten Raja Ampat. Dengan demikian FIRMAN siap menjawab segala tantangan bidang Kesehatan demi terwujudnya Raja Ampat Pintar-Raja Ampat Sehat dan Raja Ampat Sejahtera.(Zainal).













