Festival Sapi Sonok 2025 Meriah, Tampilkan 36 Pasang Sapi Betina di Sumenep - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
BeritaPemerintahanRegionalSosial Budaya

Festival Sapi Sonok 2025 Meriah, Tampilkan 36 Pasang Sapi Betina di Sumenep

×

Festival Sapi Sonok 2025 Meriah, Tampilkan 36 Pasang Sapi Betina di Sumenep

Sebarkan artikel ini
IMG 20250814 071943
Foto: Festival Kontes Sape Sonok di Lapangan Timur GOR Ahmad Yani Sumenep, Sabtu (2/8/2025). (Foto: Istimewa) .

SUMENEP, Sabtu (2/8) suaraindonesia-news.com – Festival Sapi Sonok 2025 sukses digelar di Lapangan Stadion A. Yani Panglegur, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (2/8/2025). Sebanyak 36 pasang sapi betina dari enam rayon paguyuban di Sumenep tampil dalam parade yang memadukan estetika, budaya, dan tradisi lokal.

Kegiatan yang menjadi bagian dari Kalender Event Sumenep 2025 ini tidak hanya menjadi tontonan tahunan, tetapi juga sarana pelestarian budaya sekaligus penggerak ekonomi lokal.

Ketua Penyelenggara, Muhammad Tamyis, mengatakan bahwa Festival Sapi Sonok memiliki nilai filosofis yang penting untuk dikenalkan kepada generasi muda.

“Ini merupakan warisan budaya yang harus diperkenalkan kepada generasi muda. Nilai-nilai filosofisnya sangat kuat,” ujarnya.

Ia menambahkan, festival ini turut mendorong perekonomian masyarakat melalui partisipasi pelaku UMKM yang menjajakan produk lokal di sekitar arena pertunjukan.

Baca Juga :  Zulkifli Aneuk Syuhada Minta Pj Gubernur Aceh Tidak Diskriminatif dalam Publikasi Penerima Rumah Dhuafa 2025

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudporapar) Sumenep, Mohammad Iksan, menjelaskan perbedaan mendasar antara Sapi Sonok dan Karapan Sapi. Menurutnya, Sapi Sonok menonjolkan unsur keanggunan dan harmoni, bukan kecepatan.

“Di balik keindahan sapi betina, ada kerja keras para peternak yang mempersiapkan segalanya selama berbulan-bulan. Ini bukan sekadar lomba, tetapi proses panjang yang melibatkan kecintaan terhadap budaya,” katanya.

Festival Sapi Sonok 2025 juga menjadi ajang silaturahmi budaya, edukasi peternakan, dan destinasi wisata tahunan yang memperkuat citra Madura. Sejak pagi, masyarakat dan wisatawan memadati stadion untuk menyaksikan keanggunan sapi-sapi betina berjalan beriringan diiringi musik tradisional, lengkap dengan tata rias dan hiasan khas yang menjadi ciri tradisi ini.