SUMENEP, Senin (20/10) suaraindonesia-news.com – Pulau Madura kembali menegaskan eksistensinya sebagai daerah yang kaya tradisi melalui Festival Musik Tong-Tong 2025 yang digelar oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep.
Festival yang menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini diikuti 38 grup musik tradisional dari tiga kabupaten di Madura.
Dalam ajang tahunan tersebut, grup Baladewa berhasil meraih Juara Umum setelah melalui proses penilaian ketat oleh dewan juri. Sejumlah penghargaan lainnya juga diberikan, meliputi kategori dekorasi terbaik, busana terbaik, penyaji terbaik, dan aransemen terbaik, yang mencerminkan tingginya kreativitas peserta dari berbagai daerah.
Kegiatan yang berlangsung sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari itu disambut antusias oleh ribuan penonton dari berbagai wilayah di Madura.
Kepala Disbudporapar Sumenep, Moh. Iksan, menyampaikan apresiasinya atas tingginya partisipasi masyarakat yang menjadi bukti bahwa musik tong-tong masih memiliki tempat istimewa di hati warga Madura.
“Ini adalah warisan budaya yang harus kita jaga agar tidak hanya dikenal di Madura, tapi juga sampai mancanegara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Iksan menjelaskan bahwa Festival Musik Tong-Tong tidak hanya menjadi ajang kompetisi seni, tetapi juga wadah ekspresi bagi seniman lokal sekaligus sarana promosi ekonomi kreatif dan pariwisata budaya.
Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menilai festival tersebut memiliki nilai strategis dalam mengembangkan pariwisata berbasis budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Festival Musik Tong-Tong bukan sekadar hiburan, tetapi momentum untuk membangkitkan kreativitas lokal. Ribuan warga, terutama generasi muda, hadir dan berpartisipasi dengan penuh semangat. Ini menunjukkan budaya Madura tetap hidup dan dinamis,” ujar Bupati Fauzi.
Apresiasi terhadap festival ini juga datang dari tingkat nasional. Kepala Biro Komunikasi Republik Indonesia menilai Festival Musik Tong-Tong 2025 mampu menghadirkan kolaborasi unik antara musik tradisional dan inovasi aransemen modern, sehingga menghasilkan sajian musikal yang segar tanpa meninggalkan identitas budaya Madura.
Bupati Fauzi berharap festival ini dapat terus menjadi agenda tetap dalam Kharisma Event Nusantara di tahun-tahun mendatang.
“Festival ini menjadi bukti bahwa seni tradisional Madura mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, tetap relevan, dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif lokal,” tandasnya.