SUMENEP, Kamis (05/09) suaraindonesia-news.com – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kota yang dijuluki kota keris, kota santri dan kaya tempat wisata kini menjadi sorotan dengan meningkatnya jumlah pengemis, bahkan berasal dari berbagai wilayah.
Fenomena ini telah menjadi perhatian utama Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep, yang terus berupaya memulangkan para pengemis ke daerah asal mereka.
Namun, meski sudah banyak yang dipulangkan, keberadaan mereka di berbagai sudut kota masih sangat mencolok.
Diketahui para pengemis, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, tampak berkeliaran di berbagai lokasi publik, seperti kafe, warung kopi, rumah makan, pasar, hingga pemukiman warga.
Yang menarik perhatian, sebagian dari mereka berpakaian rapi dan tampak sangat terorganisir.
Kepala Dinsos P3A Sumenep, Mustangin, mengatakan bahwa pengemis yang terlihat di Sumenep tidak hanya berasal dari penduduk lokal, tetapi juga banyak yang datang dari luar daerah, bahkan luar Madura.
Beberapa di antaranya datang berkelompok dengan menggunakan kendaraan pribadi.
“Mereka datang ke Sumenep dalam rombongan, ada yang memakai mobil,” ungkap Mustangin. Kamis (05/09/2024).
Dinsos, lanjutnya, telah melakukan berbagai upaya penertiban bersama Satpol PP, dan hasilnya, sejumlah pengemis berhasil dipulangkan ke daerah asal mereka. Meski begitu, jumlah pengemis yang terus berdatangan membuat upaya ini tak kunjung tuntas.
“Kami sudah melakukan pemulangan ke luar daerah lebih dari sepuluh kali. Namun, karena jumlahnya begitu banyak, saya tak bisa menyebutkan angka pastinya,” tambahnya.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat terkait motif dan keterlibatan pihak tertentu dalam aktivitas pengemis ini, terlebih melihat bagaimana mereka terorganisir dan datang dalam jumlah besar.
Dinsos Sumenep berharap masyarakat lebih waspada dan melaporkan keberadaan pengemis yang meresahkan, agar penertiban dapat dilakukan secara efektif.
“Kami komitmen untuk terus bekerja sama dengan pihak terkait dalam menangani permasalahan ini guna menjaga kenyamanan dan ketertiban di Kabupaten Sumenep,” tutupnya.