SAMPANG, Sabtu (22/08/2020) suaraindonesia-news.com – Beredarnya pengakuan warga Sampang, Madura, Jawa Timur, dibeberapa media pada kejadian rencana pendirian tower xl yang berlokasi di Desa Nepa Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang menuai respon.
Setelah diamati lebih seksama informasi dan pengakuan Hannah pada beberapa media menurut Fauzan syarat dengan nilai tendensius dan menyampaikan cerita yang tidak lengkap sehingga menggiring opini pembaca pada penilaian pihak tertentu yang kurang objektiv.
“Rekayasa kejadian serta memberikan keterangan palsu, diantaranya dengan mengatakan lewat jalan hak miliknya, padahal itu merupakan jalan desa dan keterangan palsu lainnya yang mengatakan adanya tower akan membahayakan bilamana roboh akan merusak rumahnya, padahal posisi rumah dan jarak lokasi tower sekitar kurang lebih 100 meter, sedangkan ketinggian tower 45 meter,” terang Fauzan pada media Sabtu (22/08) malam.
Lebih lanjut Fauzan berharap masyarakat tetap bijak dalam menerima informasi, juga dirinya mengajak agar masyarakat tidak memperalat media agar tetap independen dalam menyajikan informasi secara objektiv berimbang dan bersifat mendidik.
“Mari kita tetap bijak dalam bermedia, sehingga fungsi dan essensi media dalam menyampaikan informasi mengedepankan objektivitas dari setiap peristiwa,” tambahnya.
Selain itu Fauzan menyayangkan keterangan pihak Hannah dimedia yang terkesan meintervensi kewenangan kepolisian dalam menangani suatu perkara.
“Mari, sebaiknya kita bisa menghormati tupoksi dan kebijakan pihak kepolisian, karena kami yakin polisi menjunjung nilai professionalitas dan independen dalam memberikan kebijakan, jadi tidak perlu mendekte karena itu akan sama halnya dengan mengintervensi kewenangan kepolisian dalam bekerja,” papar Fauzan.
Sebelumnya, diketahui melalui rilis media, pihak Hannah melalui H. Syafik, menyayangkan keputusan Polres Sampang yang memberikan penangguhan penahanan kepada Fauzan karena keterangan sakit.
“Terus terang kami ragu kalau Fauzan itu sakit. Bukannya sudah lama yang sembuh. Aneh juga ketika orang itu dinyatakan sakit tapi bisa bepergian kemana-mana pakai sepeda motor dan menghadiri acara sampai keluar daerah. Bukannya kami menuduh, tapi faktanya memang seperti itu kok,” tutur Syafik pada petajatim.co yang tayang pada Minggu (16/08) jam 10:08 WIB.
Reporter : Anam
Editor : Amin
Publisher : Ela